Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk. berencana menambah kapasitas angkutan batu bara dengan melakukan kolaborasi beberapa proyek ke depan.
Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto menjelaskan bahwa PTBA telah melakukan beberapa kesepakatan seperti dengan manajemen PT KAI, untuk mengejar ketertinggalan di kuartal I/2021 dan juga semester I/2021.
“Karena masih ada ketertinggalan jadi kami siapkan untuk recovery di semester II/2021. Peningkatan kapastias ini nantinya akan seiring dengan peningkatan produksi,” kata Suryo pada konferensi pers, Rabu (1/9/2021).
Bekerja sama dengan PT KAI, Bukit Asam mengembangkan proyek angkutan batu bara jalur kereta api dengan kapasitas 72 juta ton/tahun pada tahun 2026, termasuk jalur baru yang terdiri atas Tanjung Enim – Arah Utara dengan kapasitas angkut 20 juta ton/tahun.
Jalur ini dibangun bersamaan dengan fasilitas dermaga baru Kramasan yang dibangun oleh PT KAI dan direncanakan akan beroperasi pada tahun 2024. Di samping itu kapasitas angkut 5 juta ton per tahun telah berhasil dioperasikan pada Dermaga Kertapati sejak kuartal I/2020 dan akan ditingkatkan menjadi kapasitas 7 juta Ton pada kuartal IV/ 2021.
Kemudian, di Tanjung Enim – Arah Selatan ada dermaga Tarahan-1 untuk pengembangan kapasitas jalur eksisting menjadi 25 juta ton/tahun. Progresnya saat ini, PTBA telah mendapatkan Commercial Operation Date (COD) pada kuartal II/2021.
Baca Juga
Sealnjutnya, untuk mendukung kerja sama pasokan batu bara jangka panjang ke PT PLN (Persero), dilakukan juga pengembangan angkutan batu bara ke arah Perajen sebagai pengganti pengembangan angkutan batu bara ke Tarahan-2 dengan kapasitas angkut 20 juta ton per tahun dan direncanakan beroperasi pada kuartal III/ 2026.
PTBA juga telah menandatangani Head of Agreement (HoA/Perjanjian Induk) dengan Pelindo II PTBA untuk pengembangan kapasitas angkutan batu bara dan/atau komoditas lainnya melalui sungai dan pelabuhan di Sumatera Selatan.
“Kerjasama pengembangan angkutan batu bara ini dilakukan untuk menyukseskan tujuan pembangunan koridor ekonomi Sumatera Selatan sebagai lumbung energi nasional,”imbuh Suryo.
Tahun ini, PTBA sendiri memiliki target produksi sampai dengan 30 juta ton. Sampai dengan semester I/2021, produksinya sudah mencapai 13,3 juta ton dengan penjualan sebanyak 12,9 juta ton.
Seiring dengan catatan kinerja yang ciamik, saham PTBA hari ini mengalami kenaikan 70 poin atau 3,32 persen ke 2.180.