Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat Jelang Akhir Pekan, Investor Asing Borong BBRI & BBCA

Indeks komposit mengawali pergerakannya di level 6136,36 di awal pembukaan pasar dan langsung menanjak ke level 6160,46. Sebelumnya pada perdagangan kemarin indeks ditutup menguat di level 6120,72 setelah naik 0,53 persen.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (18/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (18/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (30/7/2021).

Indeks komposit mengawali pergerakannya di level 6136,36 di awal pembukaan pasar dan langsung menanjak ke level 6160,46. Sebelumnya pada perdagangan kemarin indeks ditutup menguat di level 6120,72 setelah naik 0,53 persen.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 194 saham menguat, 118 memerah, dan 179 lainnya menguning alias belum beranjak dari posisi penutupan kemarin.

Investor asing terpantau mencatat beli bersih atau net buy sebesar Rp6,81 miliar pagi ini. Mayoritas memborong saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan net buy Rp20,5 miliar.

Investor asing juga mencatat net sell rp16,8 miliar pada saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), kemuduan PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV) sebesar Rp2,9 miliar.

Di sisi lain, investor asing mayoritas melepas saham PT Link Net Tbk. (LINK) dengan net sell hingga Rp5,3 miliar, disusul PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebsar Rp5,2 miliar.

Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal pergerakan IHSG kembali bergerak diatas level moving average 5 hari dan kembali memberikan peluang pengujian resistance upper bollinger bands dan fractal yang berada pada kisaran 6150-6166.

Sedangkan indikator Stochastic dan RSI masih memberikan signal momentum bearish dengan kondisi overvalue indikator MACD yang menjenuh.

“Sehingga diperkirakan IHSG bergerak kembali menguat namun terbatas di akhir pekan dengan support resistance 6102-6166,” ujarnya dalam riset yang dikutip Jumat (30/7/2021)

Lebih lanjut dia menuturkan, bursa saham Asia bersiap untuk memulai perdagangan hari ini dengan terkonsolidasi mengiringi mayoritas indeks saham di Wallstreet naik semalam dan Investor yang menimbang pendapatan teknologi megacap dan risiko dari tindakan keras china terhadap industri swasta. Indeks Future di Jepang dan hongkong merosot.

Sementara harga komoditas energy mayoritas naik optimis dengan harga minyak WTI (+1.70%) menguat sepersen dan Batubara (+0.60%) naik lebih dari setengah persen. Begitu juga harga komoditas logam yang optimis dipimpin oleh harga nikel naik 1.84% dan Timah naik 0.61%.

“Secara sentimen pergerakan IHSG akan cukup berat melihat indeks future di Asia yang merosot dan minimnnya sentimen di akhir pekan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper