Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) mencatat realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar hampir Rp3 triliun sepanjang paruh pertama tahun ini.
Director & Chief Financial Officer Indosat Eyas Assaf mengatakan Indosat terus berkomitmen meningkatkan pengalaman pengguna para pelanggan perseroan dengan terus meningkatkan kualitas layanan.
Tercatat, untuk semester I/2021 perseroan telah membelanjakan capex sebesar Rp2,99 triliun, turun sekitar 8,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,26 triliun.
“Kami tetap berkomitmen mengalokasikan investasi kami untuk meningkatkan customer experience customer Indosat. Di semester I/2021 kita telah mengeluarkan capex sekitar Rp3 triliun. Jumlah ini masih dalam guidance kami,” ujarnya dalam sesi Media Up Date Q2/2021 secara virtual, Kamis (29/7/2021).
Sebelumnya, perseroan menargetkan belanja modal untuk tahun buku 2021 sebesar Rp8 triliun. Pun, sepanjang kuartal I/2021 lalu ISAT telah menghabiskan Rp1,41 triliun yang artinya pada kuartal II/2021 capex perseroan hampir Rp1,6 triliun.
Dari jumlah capex tersebut, intensitas capex (capex intensity) atau rasio capex terhadap pendapatan ISAT turun 4,2 persen, dari posisi 24,2 persen pada semester I/2020 menjadi Rp20,0 persen pada semester I/2021.
Baca Juga
Sementara itu, sepanjang semester I/2021 perseroan berhasil membukukan kinerja yang positif. ISAT mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 11,4 persen secara yoy menjadi Rp14,98 triliun.
Director & Chief Operating Officer Indosat Vikram Sinha mengatakan pertumbuhan ini merupakan hasil dari kinerja yang kuat dari segmen selular yang terus tumbuh dengan pesat. Didukung pula oleh rebound di segmen bisnis enterprise.
“Enterprise tumbuh sangat tinggi 16,5 persen. Kami melihat ada peluang pertumbuhan pendapatan baru di segmen B2B, seiring dengan perkembangan teknologi baru seperti IoT, IT Services, cloud, security, dan hyperscaler,” ujarya.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, EBITDA perseroan meningkat menjadi Rp6,77 triliun pada paruh pertama tahun ini, naik sebesar 24,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan ini dikarenakan kombinasi dari pertumbuhan top line dan optimalisasi biaya yang terukur, termasuk optimalisasi dalam kontrak-kontrak pemeliharaan jaringan dan kampanye pemasaran yang lebih efisien, EBITDA margin sebesar 45,2 persen pada semester I/2021.
Dari sisi bottomline, selama enam bulan pertama tahun ini ISAT membukukan laba sebesar Rp5,59 triliun, jumlah ini termasuk penerimaan bersih dari penjualan menara yang mencapai Rp6 trilliun pada kuartal II/2021.