Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dalam keterbukaan informasi pada Senin (19/7/2021), perusahaan yang dipimpin Hilmi Panigoro itu akan melakukan penambahan modal melalui HMETD. Oleh karena itu, manajemen MEDC akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPST pada 26 Agustus 2021.
"Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 12,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp25," papar manajemen Medco.
Perkiraan pelaksanaan rights issue tidak lebih dari 12 bulan setelah persetujuan RUPS. Nantinya, aksi rights issue dapat memberikan struktur permodalan yang optimal untuk mendukung agenda pertumbuhan MEDC.
Dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan untuk belanja modal MEDC dan anak usaha, termasuk untuk akusisi perusahaan lain, serta pelunasan atas utang perseroan.
Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam HMETD akan terdilusi maksimum sebesar 33 persen. Per Juni 2021, susunan pemegang saham utama MEDC ialah Diamond Bridge Pte. Ltd. 21,46 persen, PT Medco Daya Abadi Lestari 51,5 persen, dan masyarakat 26,73 persen.
Baca Juga
Pada penutupan perdagangan Senin (19/7/2021), saham MEDC koreksi 2,63 persen atau 15 poin menjadi Rp555. Kapitalisasi pasarnya Rp13,95 triliun dengan valuasi PER 47,19 kali. Sepanjang 2021, saham MEDC turun 5,93 persen.