Bisnis.com, JAKARTA—Kendati kondisi pasar masih tak menentu, analis masih optimistis dan mempertahankan target indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk akhir 2021.
Chief Research and Business Development Officer PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) Ni Putu Kurniasari mengatakan sejauh ini dia belum berencana merevisi target IHSG di akhir tahun, yakni dapat mencapai 6.500.
“Kami masih target akhir tahun mencapai 6500. [Untuk revisi] kami lihat lagi nanti di Oktober,” ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Ni Putu mengaku masih optimistis IHSG dapat terus menanjak karena tren bursa global, khususnya di Amerika Serikat juga menunjukkan pergerakan positif bahkan mencetak rekor tertinggi.
Sebagai gambaran, awal pekan lalu, Senin (12/7/2021) indeks Dow Jones Industrial Average mencetak rekor penutupan tertinggi i di level 34.996,18 setelah menguat 0,36 persen. Begitu pula dengan indeks S&P yang menyentuh level 4.384,63 dan NASDAQ yang menyentuh level 14.733,24.
“IHSG ini masih lagging, jika penanganan Covid-19 bagus mungkin bisa menyentuh rekor juga di level 6.800,” imbuhnya.
Dia menuturkan, penanganan pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor krusial untuk menopang pemulihan ekonomi yang pada akhirnya akan mendorong laju indeks, ditambah dengan percepatan program vaksinasi.
Pun, adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang tengah diterapkan di Jawa dan Bali sepanjang Juli ini dinilai bakal lebih banyak memberikan dampak positif bagi pasar dan hanya berdampak negatif jangka pendek.
“Dampaknya lebih ke bulan ini sampai Agustus. Saya masih positif melihat ini karena vaksin juga terus digencarkan. Setidaknya dari sisi suplai vaksin terus dipenuhi,” ujar Ni Putu.
Senada, Head of Research Ciptadana Sekuritas Arief Budiman juga mengatakan dalam jangka pendek pergerakan IHSG masih dibayangi sentimen negatif seperti peningkatan kasus aktif pandemi Covid-19.
Namun, dia melihat optimisme dari akselerasi program vaksin yang mana jumlah masyarakat yang sudah mendapat vaksinasi semakin meningkat dan diharapkan memberikan sentimen positif pada perdagangan.
“Dengan mempertimbangkan prospek pertumbuhan, valuasi, dan upaya penanggulangan pandemi nasional termasuk dari adanya program fiskal, kami tetap memiliki pandangan positif terhadap prospek pasar di semester II ini dan mempertahankan target IHSG di level 6.750,” ujarnya dalam riset yang dikutip Bisnis, Minggu (18/7/2021)
Meskipun demikian, Arief mengatakan bahwa sekuritas bakal kembali meninjau proyeksi pendapatan emiten dan target indeks jika PPKM Darurat berlangsung lebih dari dua bulan.
Adapun, dia menyebut beberapa emiten yang layak dicermati investor antara lain emiten dengan kinerja kualitas tinggi yakni BBRI dan ASII serta emiten yang akan diuntungkan dari transformasi digital yakni ARTO, TLKM dan TBIG.
Kemudian ada pula emoten yang akan diuntungkan dari tren daur ulang komoditas yakni MDKA, emiten dengan potensi tinggi pasca pandemi yakni SMGR, dan emoten dengan profil ESG tinggi yakni TAPG dan IMPC.
“Selain itu, kami juga melihat potensi dari kehadiran Bukalapak dan GoTo di pasar modal akan mengerek valuasi dan market cap indeks, sekaligus menjadi bantalan koreksi indeks lanjutan di semester II ini,” tutup Arief.