Bisnis.com, JAKARTA – Stimulus fiskal Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga 100 persen untuk perumahan dengan harga di bawah Rp2 miliar dan sentimen positif pendistribusian vaksin Covid-19 mendorong PT Modernland Realty Tbk. meraih marketing sales Rp341 miliar pada kuartal I/2021.
Investor Relations and Budgeting Director PT Modernland Realty Tbk. Bobby Heryunda menuturkan developer dengan kode emiten MDLN itu memanfaatkan stimulus PPN untuk mempromosikan penjualan produk perumahannya ke target pasar yang dibidik. Melalui kebijakan ini diharapkan akan memudahkan masyarakat untuk membeli rumah yang diinginkan.
“Selain itu, strategi yang dilakukan PT Modernland Realty Tbk. adalah dengan memberikan beragam promo menarik dan menguntungkan bagi konsumen untuk membeli properti,” ungkapnya melalui keterangan tertulis pada Selasa (13/7/2021).
Menurut Bobby, strategi yang dilakukan Perseroan terbukti mampu menghasilkan peningkatan marketing sales atau prapenjualan yang cukup signifikan untuk proyek-proyek Modernland Realty seperti Jakarta Garden City, Kota Modern, dan Modern Hill.
Dia memerinci sepanjang kuartal I/2021 marketing sales di Jakarta Garden City sebesar Rp162 miliar atau meningkat 86 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2020 (year-on-year/yoy). Sementara itu, Kota Modern dan Modern Hill membukukan marketing sales Rp15 miliar, melonjak 274 persen yoy.
Meski di tiga proyek itu kinerjanya melonjak, Bobby mengakui bahwa secara keseluruhan marketing sales Perseroan sedikit terkoreksi pada kuartal I/2021 khususnya pada segmen residensial yang tercatat Rp341 miliar atau turun 5 persen yoy sebesar Rp359 miliar, yang disebabkan oleh penurunan penjualan pemasaran di beberapa proyek lainnya.
Di segmen industrial, lanjutnya, meski sentimen positif di pasar tampak meningkat, investor korporasi masih terus menunggu dan melihat perkembangan ekonomi dan pergerakan pasar. Akibatnya, hingga Maret 2021, marketing sales segmen industrial hanya Rp15 miliar, anjlok 95 persen dari Rp290 miliar yoy. Sementara itu, segmen hospitality dan lainnya menyumbang penjualan sekitar Rp29 miliar.
Dari sisi operasional, pendapatan PT Modernland Realty Tbk. pada kuartal I/2021 meningkat 76,12 persen atau sebesar Rp196,94 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp111,83 miliar.
Kenaikan pendapatan terjadi pada segmen penjualan tanah dari nihil pada tahun sebelumnya menjadi Rp38,67 miliar, rumah tinggal dan ruko meningkat dari Rp78,99 miliar menjadi Rp119,08 miliar, EPS (earning per share) dan wiremesh (salah satu bahan bangunan dan konstruksi yang bisa memengaruhi ketahanan dari sebuah bangunan) dari Rp3,01 miliar menjadi Rp4,58 miliar.
Adapun, pendapatan hotel dan sewa naik dari Rp18,36 miliar menjadi Rp21,42 miliar serta pendapatan lapangan golf dan restoran club house meningkat dari Rp11,36 miliar menjadi Rp13,19 miliar.
Modernland Realty pekan lalu juga berhasil menyelesaikan kewajiban pembayaran Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2015 Seri B dengan pokok sebesar Rp150 miliar.
Pembayaran tersebut dilakukan menyusul telah dilakukannya pengajuan restrukturisasi pada 14 Juli 2020 dan menyepakati terjadinya beberapa perubahan di antaranya perubahan tingkat bunga obligasi, perubahan tanggal pelunasan pokok obligasi, penambahan jaminan atas obligasi, serta penambahan ketentuan mengenai pembayaran dipercepat oleh Perseroan.
Menurut Bobby, Modernland Realty juga terus konsisten meningkatkan kinerja pada sejumlah portofolionya meski di tengah kondisi yang kurang baik akibat pandemi Covid-19 termasuk memantau secara berkala terhadap dampak yang timbul dari sisi operasional ataupun kinerja keuangan.
Perseroan juga tetap berkomitmen dalam menyelesaikan pembangunan sejumlah proyek yang sedang berlangsung dan memberikan berbagai penawaran menarik berupa diskon maupun cashback bagi konsumen residential Jakarta Garden City, Kota Modern, dan Modern Hill.
Untuk lini industrial PT Modernland Realty Tbk. masih mengandalkan kawasan industri ModernCikande Industrial Estat. Inovasi terbaru dari kawasan ini adalah dengan mengembangkan kawasan industri halal pertama di Indonesia seluas 500 hektare bernama Modern Halal Valley.