Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi BNP Paribas Hadapi Sentimen Pasar pada Semester II/2021

Pemulihan secara fundamental pada pasar saham dinilai masih on track, meskipun saat ini para manajer investasi dan investor domestik sedang dalam masa rebalancing portofolio.
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah kondisi pandemi yang masih berlangsung di dalam negeri, sejumlah sentimen bakal turut memengaruhi pergerakan beragam kelas aset. Manajer investasi pun mengatur strategi.

Direktur & Head of Fixed Income PT BNP Paribas AM Djumala Sutedja mengatakan bahwa pengendalian kasus Covid 19 di Indonesia merupakan kunci untuk akselerasi pemulihan ekonomi dan kembalinya aliran dana asing ke pasar.

Di lain sisi, sejumlah sentimen juga perlu dicermati. Untuk pasar obligasi, Djumala menilai investor perlu memerhatikan arah dan perubahan kebijakan moneter di Amerika Serikat yang pengaruhnya cukup besar terhadap pergerakan yield obligasi Indonesia belakangan ini.

“Arah kebijakan moneter di AS merupakan risiko yang cukup besar bagi pemulihan ekonomi dan pasar obligasi Indonesia. Pembalikan kebijakan di AS yang lebih cepat dapat menghambat proses pemulihan dan tingkat suku bunga domestik juga berisiko naik,” ujarnya dalam publikasi yang dikutip Bisnis, Kamis (8/7/2021).

Sementara itu, berbicara kelas aset saham di semester II/2021, Djumala meyakini bahwa pemulihan secara fundamental juga masih on track, meskipun saat ini para manajer investasi dan investor domestik sedang dalam masa rebalancing.

Djumala mengatakan, rebalancing portofolio oleh investor ini dilakukan dalam rangka persiapan perubahan kebijakan pada IHSG yang akan menggunakan metode perhitungan free float adjustment serta menyambut IPO beberapa perusahan teknologi raksasa.

Menurutnya, ini menjadi salah satu pemicu pergeseran sentimen pasar dari big caps ke small caps. Setelah proses tersebut dilakukan, data fundamental akan kembali mendorong sentimen positif di pasar, terutama bagi saham big caps.

Adapun, untuk menangkap peluang investasi yang relevan dengan kondisi saat ini, Djumala menyebut BNP Paribas AM memasang strategi dengan menyiapkan solusi investasi yang inovatif baik bagi nasabah institusi maupun ritel.

Dia menuturkan, teknologi merupakan salah satu sektor yang memiliki prospek yang menarik, terutama dengan kabar beberapa perusahaan giant tech yang siap untuk melantai di bursa Indonesia.

"Kami sedang menyiapkan solusi yang memudahkan investor mengakses ke sektor-sektor yang akan menjadi tulang punggung tatanan dunia baru tersebut. Kami juga akan memastikan solusi investasi kami nantinya dapat menangkap peluang ke prospek pertumbuhan yang baik dengan cara yang efisien dan transparan bagi investor kami,” pungkas Djumala. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper