Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) amblas ke bawah lebel 6.000 seiring dengan kekhawatiran penangangan kasus Covid-19 yang memengaruhi laju perekonomian.
Pada sesi I perdagangan Senin (5/7/2021), IHSG koreksi 0,52 persen atau 31,37 poin menjadi 5.991,64. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 5.988,47-6.036,98.
Terpantau 197 saham naik, 281 saham melemah, dan 156 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp5,78 triliun.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam laporannya menyampaikan jumlah kasus Covid-19 dalam negeri masih mengkhawatirkan sehingga IHSG berisiko melemah. Secara teknikal terlihat rentang penguatan jangka pendek mulai terbatas.
"Pergerakan awal pekan akan minim sentimen dari data perekonomian," imbuhnya.
Ia mengatakan, investor masih akan berfokus mencermati perkembangan kasus covid-19 di Indonesia serta implementasi pengetatan PPKM darurat di Jawa dan Bali.
Baca Juga
Artha Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak pada level support 5.997 dan 6.010 serta resistance pada 6.039 dan 6.055
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memperkirakan angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 7 persen.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan sebelum terjadi kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan, terlihat bahwa kegiatan ekonomi pada kuartal kedua melonjak sangat tinggi dibandingkan dengan kuartal pertama 2021.
BI awalnya memproyeksikan ekonomi kuartal II/2021 akan tumbuh sebesar 7 persen. Namun, karena pelonjakan yang tinggi pada dua minggu terakhir Juni 2021, pertumbuhan ekonomi diperkirakan lebih rendah dari 7 persen.
“Kami harus melihat 2 minggu terakhir dampaknya seperti apa, mungkin lebih rendah dari 7 persen, tapi akan lebih tinggi dari 6 persen,” katanya dalam acara Silaturahmi Keluarga Besar ISEI 2021 secara virtual, Senin (5/7/2021).