Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten baru PT Ladangbaja Murni Tbk. melejit dan langsung mengalami auto reject atas (ARA) saat pertama kali diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, Kamis (10/6/2021).
Saham emiten berkode LABA itu membuka perdagangan di level Rp125 per saham dan langsung melesat 34,4 persen ke level Rp168 per saham.
Ladangbaja Murni telah resmi mencatatkan efeknya pada Kamis (10/6/2021) dan menjadi emiten tercatat ke-18 yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
LABA menawarkan sebanyak 200 juta lembar saham kepada public atau 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp125 per saham.
Dengan demikian, perseroan meraih dana segar mencapai Rp25 miliar dari IPO.
Dalam aksi IPO ini, LABA menunjuk PT Indo Capital Sekuritas sebagai lead underwriter dengan sindikasi dari PT Panin Sekuritas Indonesia Tbk dan PT Reliance Indonesia Tbk.
Direktur Utama Ladangbaja Murni Mugi menjelaskan bahwa hasil penawaran umum perseroan cukup memuaskan dengan dengan tingkat oversubscribe hingga lebih dari 300x dari porsi pooling yang tersedia.
“Kami optimis untuk terus mengembangkan bisnis perseroan dikarenakan prospek pertumbuhan industri mould, spare part turunan baja, dan plastic injection mould yang masih sangat besar di Indonesia, ditambah dengan dukungan pemerintah melalui peraturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mendukung industri dalam negeri untuk terus bertumbuh,” ujar Mugi dikutip dari keterangan resminya, Kamis (10/6/2021).
Selain itu, LABA juga menerbitkan waran sebanyak 280 juta lembar waran dan akan dibagikan secara Cuma-Cuma kepada investor baru saat IPO dengan rasio 5:7, dimana 5 saham baru yang dibeli akan diberikan 7 waran.
LABA berencana untuk menggunakan dana yang terhimpun dari pelaksanaan waran untuk modal kerja.
Mugi menjelaskan bahwa ke depan perseroan akan terus meningkatkan kinerja perusahaan dan berkomitmen untuk selalu menjaga kepercayaan investor-investor baru LABA dengan menjaga standar tata Kelola perusahaan yang baik, meningkatkan mutu perusahaan, dan tidak melupakan tanggung jawab perusahaan.