Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh IHSG Rentan ke 5.797, Cek Saham-Saham yang Masih Potensial

Sejumlah faktor yang menekan IHSG ialah kombinasi kejatuhan Dow Jones, harga komoditas minyak, dan kembali naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan cenderung tertekan pada hari ini, Rabu (19/5/2021) seiring dengan jatuhnya bursa AS.

Pada perdagangan Selasa (18/5/2021) IHSG parkir di level 5.834,39 setelah menguat 0,01 persen atau 0,53 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 5.782,77-5.855,67.

Direktur PT MNC Asset Management Edwin Sebayang menyampaikan awan mendung nampaknya masih menyelimuti Bursa Indonesia hari ini. IHSG pun diperkirakan kembali tertekan dan lesu.

Sejumlah faktor yang menekan IHSG ialah kombinasi kejatuhan Indeks DJIA sebesar -0,78 persen, turunnya harga komoditas minyak -1,48 persen, dan kembali naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun kelevel 1.6420 persen.

"Di sisi lain, ada perkiraan akan kembali naiknya korban terjangkit Covid-19 di tengah lambatnya vaksinasi yang diperkirakan baru mencapai 3,3 persen dari jumlah penduduk Indonesia," paparnya dalam publikasi riset, Rabu (19/5/2021).

Dilain pihak, saham berbasis komoditas CPO, Gold, Coal, Nikel dan Timah diharapkan menguat menyusul naiknya harga komoditas tersebut seperti CPO +4 persen, Gold +0,13 persen, Nikel +0,50 persen, dan Timah menguat sebesar +1,18 persen.

Edwin memprediksi hari ini IHSG bergerak di rentang 5.797-5.887, dan rupiah di level Rp14.200-14.335 per dolar AS. Sejumlah rekomendasi sahamnya ialah JPFA, UNTR, ITMG, MEDC, ANTM, INCO, PRDA, JSMR, CPIN, EXCL, MDKA, JSKY, PURA.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper