Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan diprediksi masih dalam tekanan dan melanjutkan koreksi pada perdagangan Selasa (18/5/2021).
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi Taulat mengatakan bahwa secara teknikal indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak melemah membentuk pulled back bearish trendline dan menguji support terdekatnya.
Selain itu, momentum dari indikator Stochastic dan RSI mendatar dengan kondisi undervalue indikator MACD yang bergerak tertahan.
“Dengan demikian, secara teknikal IHSG berpotensi kembali tertekan dengan support dan resistance di kisaran 5.735-5.875,” ujar Lanjar dikutip dari riset hariannya, Selasa (18/5/2021).
Adapun, pada perdagangan Senin (17/5/2021) IHSG parkir di level 5.833,856 setelah melemah 1,76 persen atau 104,49 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 5.817,71-5.958,79.
Sebanyak 113 saham ditutup menguat, 414 saham melemah, sedangkan 117 saham stagnan. Pada penutupan, tercatat total transaksi sebesar Rp12,01 triliun, dengan net buy investor asing senilai Rp52,03 miliar.
Baca Juga
Lanjar menilai pelemahan itu terjadi di tengah kekhawatiran penurunan aktivitas perdagangan dan kekhawatiran penyebaran Covid-19 setelah Singapura, Malaysia hingga Taiwan memberlakukan lockdown.
Investor terlihat berhati-hati mengambil keputusan investasinya setelah bursa global alami pergerakan optimis di akhir pekan lalu.
Untuk perdagangan hari ini, Lanjar mengatakan saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya; BBRI, BBNI, BMRI, BBCA, ESSA, ICBP, KLBF, dan UNVR
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.