Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih melanjutkan pelemahan pada perdagangan Kamis (22/4/2021).
William Surya Wijaya, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, menyampaikan perkembangan pergerakan IHSG terlihat masih berada dalam tekanan yang terlihat belum akan berakhir. Sentimen dari pergerakan market global dan regional masih akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
Namun, mengingat investor asing masih mencatatkan capital inflow sepanjang 2021, menunjukkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.
"Sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek," paparnya dalam publikasi riset, Rabu (21/4/2021).
Pada Kamis (22/4/2021) IHSG diprediksi bergerak di rentang 5.960-6.123. Sejumlah rekomendasi saham pilihannya ialah INDF, ITMG, BBCA, ASRI, AALI, EXCL, dan BBNI.
Pada perdagangan Rabu (21/4/2021) sesi II pukul 15.00 WIB, IHSG turun 0,75 persen atau 45,08 poin menjadi 5.993,24. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 5.989,98-6.025,5.
Baca Juga
Terpantau 190 saham menguat, 290 saham melemah, dan 155 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp7,59 triliun, dengan aksi jual bersih asing atau net sell senilai Rp512,04 miliar.
Saham pendatang baru, PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) kembali menjadi sasaran jual investor asing dengan net sell Rp203,7 miliar. Saham TAPG masih ditutup stagnan di posisi Rp715.
Selanjutnya, saham-saham big caps juga mengalami net sell dan terkoreksi, seperti BBCA (net sell Rp80,2 miliar), ASII Rp81,1 miliar, BMRI Rp76,4 miliar, BBRI Rp46,5 miliar, dan TLKM Rp44 miliar.
Sementara itu, investor asing memilih masuk ke saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) dengan net buy Rp37,2 miliar. saham UNTR naik 2,16 persen menjadi Rp22.475.
Saham milik taipan Hary Tanoe, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) juga mencatatkan net buy Rp25,1 miliar. Saham MNCN naik 4,74 persen menuju Rp1.005.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.