Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Triputra Agro (TAPG) Incar Produksi dan Penjualan Naik 10 Persen pada 2021

Pada tahun ini perseroan akan fokus pada program intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas.
Pekerja memanen kelapa sawit di Desa Rangkasbitung Timur, Lebak, Banten, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Pekerja memanen kelapa sawit di Desa Rangkasbitung Timur, Lebak, Banten, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan kelapa sawit PT Triputra Agro Persada Tbk. menargetkan produksi dan penjualan 2021 naik sekitar 5-10 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sekretaris Perusahaan Triputra Agro Persada Joni Tjeng mengatakan bahwa pada tahun ini perseroan akan fokus pada program intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas.

Hal itu akan dilakukan dengan kegiatan improvement yang berkelanjutan, program mekanisasi, penggunaan teknologi dan informasi terkini seperti Artificial Intelligence dan Remote Sensing, sebagai alat bantu dalam mendukung operasional perseroan

Oleh karena itu, pihaknya optimistis dapat meningkatkan kinerjanya pada tahun ini dibandingkan dengan pada 2020.

“Pada 2021, perseroan menargetkan produksi dan penjualan akan tumbuh sekitar 5-10 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ujar Joni kepada Bisnis, Senin (12/4/2021).

Adapun, emiten berkode saham TAPG itu mencatatkan volume produksi Crude Palm Oil (CPO) pada 2020 sebanyak 841.000 ton dengan komposisi produksi anak perusahaan 560.000 ton dan perusahaan asosiasi sebanyak 281.000 ton.

Sementara itu, TAPG mencatatkan volume produksi Palm Kernel (PK) pada 2020 sebanyak 175.000 ton, yang terdiri atas produksi anak perusahaan sebesar 113.000 ton dan perusahaan asosiasi 62.000 ton.

Selain mengerek produksi, perseroan juga berencana untuk membangun 2 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) baru dan 1 Pabrik Palm Kernel Oil (PKO) bersamaan dengan Biogas Plant.

Sumber pendanaan proyek itu akan berasal dari kas internal perseroan dan dana yang diperoleh dari penawaran umum atau initial public offering (IPO).

Untuk diketahui, TAPG baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia pada Senin (12/4/2021). Emiten milik konglomerat TP Rachmat dan Benny Subianto itu melepas 866.200.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dan harga penawaran saham Rp200. Dengan demikian, TAPG meraih dana segar dari aksi IPO sebesar Rp173,24 miliar.

Saat ini, TAPG memiliki area tanam seluas 170.000 hektare yang tersebar di 27 perkebunan. Segmen bisnis perseroan terbagi menjadi dua, yaitu minyak sawit dan inti kelapa sawit, serta karet. Perseroan juga memiliki 15 unit PKS dengan total kapasitas 845 ton per jam.

Di lantai bursa, TAPG langsung terkena auto reject atas (ARA) pada saat pertama kali diperdagangkan di BEI. Saham TAPG langsung melonjak 35 persen ke level Rp270 per saham setelah perdagangan perdananya dibuka pada Senin (12/4/2021).

Adapun, kapitalisasi pasar TAPG tercatat sebesar Rp5,36 triliun.

Komposisi pemegang saham perseroan saat ini terbesar digenggam oleh PT Persada Capital Investama sebanyak 23,24 persen, disusul PT Triputra Investindo Arya sebanyak 22,51 persen, Salween Investment Pte sebanyak 20,74 persen, Gochean Holdings Incorporated 15,13 persen, PT Daya Adicipta Mustika sebanyak 14,02 persen, dan masyarakat sebesar 4,36 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper