Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Ikut Pelemahan Bursa Asia, IHSG Menguat Tipis Pascarilis Data Cadev

IHSG menguat tipis 0,01 persen atau 0,55 poin ke level 6.003,32. Sebanyak 204 saham menguat, 266 saham melemah, sedangkan 145 saham lainnya stagnan.
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir menguat tipis pada akhir sesi I hari ini, Rabu (7/4/2021), berbanding terbalik dengan pelemahan mayoritas bursa Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat tipis 0,01 persen atau 0,55 poin ke level 6.003,32. Sebanyak 204 saham menguat, 266 saham melemah, sedangkan 145 saham lainnya stagnan.

Sepanjang perdagangan, IHSG berfluktuasi dalam kisaran 5.982,07-6.027.87.

Pada sesi I, total volume transaksi mencapai 14,53 miliar saham dengan nilai mencapai Rp4,73 triliun. Adapun investor asing mencatatkan jual bersih atau net sell sebesar Rp283,76 miliar.

Investor asing paling banyak melepas saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan total net sell mencapai Rp148,7 miliar, disusul PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang mencatat net sell Rp35,9 miliar.

Di sisi lain, investor asing tercatat memborong saham PT Japfa Tbk dengan net buy mencapai Rp14,1 miliar. Menyusul di belakang JPFA, investor asing juga mencatat net buy RP10,8 miliar pada saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

IHSG menguat di saat sejumlah saham lainnya di Asia bergerak melemah. Indeks Hang Seng terkoreksi 0,65 persen, indeks Shanghai Composite melemah 0,53 persen, sedangkan indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,09 persen.

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya.

Fokus investor pada hari ini akan mengarah ke rilis data cadangan devisa yang disinyalir masih berada dalam kondisi stabil.

Selain itu, aksi beli bersih atau net buy dari investor asing sejak awal tahun senilai Rp9,97 triliun juga disebut masih menjadi penopang pergerakan IHSG.

“Hari ini IHSG masih berpotensi bergerak pada zona hijau,” tulis William dalam riset harian, Rabu (7/4/2021).

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2021 sebesar US$137,1 miliar, turun dibandingkan posisi Februari lalu sebesar US$138,8 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif Erwin Haryono menilai posisi cadangan tersebut tetap tinggi meskipun menurun.

"Penurunan posisi cadangan devisa pada Maret 2021 terutama dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah sesuai pola jatuh tempo pembayarannya," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (7/4/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper