Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten BUMN pertambangan batu bara, PT Bukit Asam Tbk., melesu setelah perusahaan memutuskan pembagian dividen yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (6/4/2021) pukul 10.48 WIB, saham PTBA turun 1,57 persen atau 40 poin menjadi Rp2.500. Sepanjang hari ini, saham PTBA bergerak di rentang Rp2.440-Rp2.540.
Saham PTBA melesu meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil kembali ke zona hijau dengan penguatan 0,24 persen atau 14,25 poin menuju 5.984,53.
Kemarin, pada Senin (5/4/2021) saham PTBA juga anjlok 4,15 persen atau 110 poin menuju Rp2.540. Saham PTBA yang sempat menghijau pada awal perdagangan, berbalik melesu jelang pukul 11.00 WIB seiring dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2020.
Dalam RUPS tersebut, pemegang saham PTBA memutuskan membagikan dividen sebesar Rp835 miliar untuk tahun buku 2020.
Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Apollonius Andwie C. mengatakan bahwa perseroan akan membagikan dividen dengan payout ratio (DPR) 35 persen.
Baca Juga
“Dividen untuk tahun buku 2020 itu dibagikan 35 persen daripada laba bersih Rp2,4 triliun, atau sebesar Rp835 miliar,” ujar Apollo saat konferensi pers RUPST, Senin (5/4/2021).
Pada 2020, emiten pelat merah berkode efek PTBA itu mengalami penurunan kinerja. PTBA mencetak penurunan laba bersih 41,17 persen menjadi Rp2,38 triliun, sedangkan pendapatan melemah 20,48 persen ke posisi Rp17,32 triliun.
Adapun, DPR PTBA untuk tahun buku 2020 menyusut dibandingkan dengan DPR 2019. Ini pun menjadi pertama kalinya bagi PTBA menebar dividen dengan payout ratio di bawah 50 persen dalam dua tahun terakhir.
PTBA membagikan dividen Rp3,65 triliun untuk kinerja tahun buku 2019, atau setara dengan 90 persen dari total laba bersih yang mencapai Rp4,05 triliun.
Sebagai informasi, DPR perseroan untuk kinerja tahun buku 2019 naik dari tahun sebelumnya. Tercatat, PTBA membagikan dividen 75 persen dari total laba 2018.