Bisnis.com, JAKARTA — PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membukukan pendapatan Rp653,44 miliar dan laba bersih tahun berjalan Rp227,72 miliar sepanjang 2020.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia edisi Selasa (16/3/2021), pendapatan KSEI sepanjang 2020 yang sebesar Rp653,44 miliar, turun 11,59 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp739,10 miliar.
Kontributor utama pendapatan KSEI yakni dari pos pendapatan usaha yakni sebesar Rp425,54 miliar, mengalami penurunan 8,98 persen secara year on year (yoy). Begitu pula dengan pendapatan investasi turun 25,74 persen yoy menjadi Rp184,32 miliar.
Di sisi lain, pendapatan dari iuran keanggotaan bank pembayar dan bank administrasi rekening dana nasabah naik menjadi Rp10,91 miliar dari sebelumnya Rp8,48 miliar. Begitu pula ada tambahan pendapatan dari pos lain-lain Rp32,50 miliar dan keuntungan atas selisih kurs bersih Rp143 juta.
Dari pos beban, pengeluaran KSEI juga mengalami penurunan 6,12 persen yakni dari Rp385,09 miliar menjadi Rp361,53 miliar.
Namun, self regulated organization (SRO) bursa satu ini tetap membukukan penyusutan keuntungan. Tercatat, laba bersih tahun berjalan KSEI turun 16 persen, dari Rp271,09 miliar pada 2019 menjadi Rp227,72 miliar pada 2020.
Baca Juga
Kemudian, per akhir 2020 KSEI mencatat liabilitas Rp192,27 miliar, membengkak 27,13 persen dari posisi akhir 2019 yang sebesar Rp151,24 miliar. Liabilitas tersebut terdiri atas liabilitas jangka pendek Rp140,95 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp51,32 miliar.
Sementara itu, dari pos aset juga terdapat peningkatan. Aset KSEI naik 12,88 persen dibandingkan akhir 2019 yang sebesar Rp2,28 triliun menjadi Rp2,58 triliun per akhir 2020, terdiri dari aset lancar Rp3,78 triliun dan aset tidak lancar Rp658 juta.