Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebelum IPO, Telkom Sulap Mitratel Jadi Perusahaan Menara Terbesar

Mitratel tengah mengejar pertumbuhan secara organik dan anorganik untuk menjadi perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia saat IPO.
(Ki-ka) Direktur Utama Telkom Group Ririek Adriansyah, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro dan Komisaris Utama Telkom Group Rhenald Kasali di acara penandatanganan Perjanjian Jual Beli Bersyarat antara Telkomsel dengan Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) untuk pengalihan kepemilikan sebanyak 6.050 menara telekomunikasi di Jakarta, Selasa (20/10)/Istimewa
(Ki-ka) Direktur Utama Telkom Group Ririek Adriansyah, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro dan Komisaris Utama Telkom Group Rhenald Kasali di acara penandatanganan Perjanjian Jual Beli Bersyarat antara Telkomsel dengan Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) untuk pengalihan kepemilikan sebanyak 6.050 menara telekomunikasi di Jakarta, Selasa (20/10)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) selaku anak usaha emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. akan rajin mengejar pertumbuhan anorganik jelang penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).

Direktur Keuangan Telkom Indonesia Heri Supriadi menjelaskan bahwa IPO dari Mitratel akan sesuai jadwal pada kuartal IV/2021 atau paling lambat awal 2022.

Untuk mempersiapkan diri, Mitratel disebutnya tengah mengejar pertumbuhan secara organik dan anorganik untuk menjadi perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia saat IPO.

“Dari anorganik kami terus mengambil setiap kesempatan untuk akuisisi menara yang ada di pasar. Saat ini kami sudah mengikuti beberapa proses lelang,” kata Heri dalam Group Meeting MNC Group Investor Forum 2021, Selasa (2/3/2021).

Adapun saat ini tenancy ratio menara di Mitratel disebut Heri berada pada level 1,5 kali. Namun, rasio itu akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah menara di bawah Mitratel.

Adapun, saat ini lebih dari 6.000 menara dari Telkomsel dan Telkom siap untuk ditransferkan ke Mitratel. Dengan tambahan menara dari lelang di pasar, Heri meyakini Mitratel akan menjadi perusahaan menara dengan portofolio paling gemuk di Indonesia.

Rencananya Mitratel akan melepas sekitar 20 persen saham baru ke pasar modal dalam aksi IPO. Perseroan menyatakan dana dari aksi korporasi itu akan digunakan untuk pengembangan dan pengoptimalan bisnis menara dan digital di masa depan.

Selain pertumbuhan secara anorganik, Heri menambahkan bahwa Mitratel juga mempersiapkan diri untuk menjadi perusahaan menara paling efisien di Indonesia sembari menyambut pegelaran 5G.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper