Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabar Pasar : Menutup Investor Saham hingga Rupiah Diprediksi Fluktatif

Harian Bisnis Indonesia hari ini antara lain menyoroti isu penutupan kode broker dan tipe investor dalam waktu dekat oleh BEI serta melemahnya daya pikat emas.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Kabar dari sejumlah sektor ekonomi menjadi sorotan harian Bisnis Indonesia edisi hari ini, Jumat (26/2/2021), mulai dari kebijakan Bursa Efek Indonesia yang menutup investor saham.

Kemudian berita dari daya pikat emas melemah dan tak ketinggalan kabar dari rupiah yang diprediksi fluktatif.

Berikut beberapa rincian isu-isu terkini seputar perekonomian di Indonesia:

 

  1. Menutup Investor saham

Kebijakan Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup informasi kode broker dan tipe investor dalam waktu dekat dikhawatirkan menekan angka transaksi harian di bursa dalam jangka pendek, sekaligus menurunkan transparansi. Data Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan sepanjang 2020, nilai rerata transaksi harian masih di level Rp9,2 triliun, sedangkan pada Januari 2021 angkanya melonjak menjadi Rp20,5 triliun.

 

  1. Daya Pikat Emas Melemah

Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (25/2), harga emas di Pasar Spot terpantau menyentuh US$1.795,65 per troy ounce atau turun hingga 0,52 persen. Secara tahun berjalan, harga emas telah terkoreksi 5,41 persen. Melemahnya harga emas melanjutkan tren yang telah terjadi dalam 2 bulan terakhir. Minat investor pun melandai akibat prospek pemulihan ekonomi beserta tumbuhnya yield Tresuri AS.

 

  1. Mobil Listrik Butuh Insetif

Pembiayaan untuk mobil dan motor listrik memiliki peluang yang sangat besar di masa mendatang, asalkan pemerintah bersedia mendukung pengembangan industri ini di dalam negeri sehingga lebih murah dan menjadi tren di masyarakat.

 

  1. Sukuk Negara Ritel Masih Menarik

Tingkat imbal hasil yang rendah dinilai tidak menyurutkan minat investor untuk kembali menyerbu instrumen sukuk negara ritel seri SR014 yang akan dipasarkan mulai pekan ini.  Diperkirakan potensi pasar yang dapat diraih dari penawaran sukuk ritel akan lebih besar dibandingkan dengan obligasi konvensional karena populasi masyarakat Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam.

 

  1. Rupiah Diprediksi Fluktatif

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (26/2) diperkirakan fluktuatif. Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan rilis data pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal IV/2020 mempengaruhi pergerakan rupiah besok. Ariston memprediksi rupiah bergerak di kisaran Rp14.050 hingga Rp14.100 pada perdagangan besok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper