Bisnis.com, JAKARTA – Kabar dari sejumlah sektor ekonomi menjadi sorotan harian Bisnis Indonesia edisi hari ini, Jumat (26/2/2021), mulai dari kebijakan Bursa Efek Indonesia yang menutup investor saham.
Kemudian berita dari daya pikat emas melemah dan tak ketinggalan kabar dari rupiah yang diprediksi fluktatif.
Berikut beberapa rincian isu-isu terkini seputar perekonomian di Indonesia:
- Menutup Investor saham
Kebijakan Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup informasi kode broker dan tipe investor dalam waktu dekat dikhawatirkan menekan angka transaksi harian di bursa dalam jangka pendek, sekaligus menurunkan transparansi. Data Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan sepanjang 2020, nilai rerata transaksi harian masih di level Rp9,2 triliun, sedangkan pada Januari 2021 angkanya melonjak menjadi Rp20,5 triliun.
- Daya Pikat Emas Melemah
Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (25/2), harga emas di Pasar Spot terpantau menyentuh US$1.795,65 per troy ounce atau turun hingga 0,52 persen. Secara tahun berjalan, harga emas telah terkoreksi 5,41 persen. Melemahnya harga emas melanjutkan tren yang telah terjadi dalam 2 bulan terakhir. Minat investor pun melandai akibat prospek pemulihan ekonomi beserta tumbuhnya yield Tresuri AS.
- Mobil Listrik Butuh Insetif
Pembiayaan untuk mobil dan motor listrik memiliki peluang yang sangat besar di masa mendatang, asalkan pemerintah bersedia mendukung pengembangan industri ini di dalam negeri sehingga lebih murah dan menjadi tren di masyarakat.
- Sukuk Negara Ritel Masih Menarik
Tingkat imbal hasil yang rendah dinilai tidak menyurutkan minat investor untuk kembali menyerbu instrumen sukuk negara ritel seri SR014 yang akan dipasarkan mulai pekan ini. Diperkirakan potensi pasar yang dapat diraih dari penawaran sukuk ritel akan lebih besar dibandingkan dengan obligasi konvensional karena populasi masyarakat Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam.
- Rupiah Diprediksi Fluktatif
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (26/2) diperkirakan fluktuatif. Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan rilis data pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal IV/2020 mempengaruhi pergerakan rupiah besok. Ariston memprediksi rupiah bergerak di kisaran Rp14.050 hingga Rp14.100 pada perdagangan besok.