Bisnis.com, JAKARTA — Operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. mencatat penurunan laba bersih pada tahun 2020 di tengah pertumbuhan pendapatan perusahaan
Berdasarkan laporan keuangan akhir tahun 2020 pada Senin (15/2/2021), emiten bersandi EXCL ini mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp371,59 miliar, atau turun 47,85 persen dibandingkan laba tahun 2019 sebesar Rp712,57 miliar.
Penurunan laba bersih secara langsung mengurangi laba per saham EXCL. Pada 2020, laba per saham EXCL mencapai Rp35, turun 47,76 persen secara tahunan.
Penurunan laba bersih tersebut berbanding terbalik dengan penerimaan perusahaan yang mengalami pertumbuhan. Pendapatan EXCL sepanjang 2020 tercatat sebesar Rp26 triliun, atau naik 3,4 persen dibandingkan penerimaan 2019 sebesar Rp25,13 triliun.
Sektor data masih menjadi kontributor pendapatan EXCL terbesar dengan torehan Rp21,38 triliun, naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp19,28 triliun. Sedangkan penerimaan dari non-data adalah sebesar Rp2,82 triliun, turun 22,95 persen dibandingkan pendapatan pada akhir 2019 senilai Rp3,66 triliun.
Sektor penyumbang penerimaan terbesar ketiga EXCL adalah jasa interkoneksi yang menghimpun Rp773,28 miliar, juga menurun dibandingkan pendapatan di tahun 2019 sebesar Rp1,11 triliun. Sementara itu, beban perusahaan mengalami kenaikan dari Rp21,85 triliun pada 2019 menjadi Rp23,37 triliun di akhir tahun lalu.
Baca Juga
Dari sisi liabilitas, EXCL mampu menekan liabilitas jangka pendek menjadi Rp18,85 triliun dari Rp21,29 triliun pada akhir tahun lalu. Hal ini tidak lepas dari berkurangnya utang usaha dari pihak ketiga menjadi Rp7,24 triliun dari sebelumnya Rp7,92 triliun.
Sementara itu, jumlah liabilitas jangka panjang mengalami kenaikan dari Rp22,31 triliun menjadi Rp29,75 triliun di akhir tahun 2020. Liabilitas sewa tercatat naik dari Rp12,12 triliun menjadi Rp19,61 triliun pada 2020.
Menjelang penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (15/2/2021), saha EXCL turun 10 poin atau 0,43 persen ke level 2.330. Saham EXCL sempat dibuka menguat di level 2.360 sebelum melorot ke zona merah. Transaksi perdagangan saham EXCL mencapai 6,2 juta lembar dengan nilai transaksi Rp14,6 miliar.