Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Naik, Ini Rekomendasi Saham-Saham Pilihan Mirae

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya menjelaskan pihaknya menjagokan saham-saham dari rumah sakit, layanan komunikasi, tambang nikel, dan perbankan untuk diakumulasi.
Pengunjung berjalan di dekat logo PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (8/10/2018)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung berjalan di dekat logo PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (8/10/2018)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperbarui rekomendasi saham-saham pilihan periode Februari 2021 di tengah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berada dalam tren kenaikan (uptrend).

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya menjelaskan pihaknya menjagokan saham-saham dari rumah sakit, layanan komunikasi, tambang nikel, dan perbankan untuk diakumulasi.

"Saham top picks untuk Februari ini a.l. ANTM, INCO, BBRI, BMRI, BBNI, MIKA, HEAL, dan LINK," paparnya dalam publikasi riset.

Menurutnya, Mirae menambahkan rumah sakit, yaitu MIKA dan HEAL, dan layanan komunikasi, yaitu LINK ke top picks dengan menggantikan JPFA, LSIP, dan UNTR.

Per 5 Februari 2021, top picks dengan bobot yang sama menghasilkan akumulasi pengembalian sebesar 35,8 persen, melampaui akumulasi pengembalian IHSG sebesar -3,7 persen, sejak dimulainya laporan top picks bulanan pada Agustus 2019. Oleh karena itu, top picks Mirae mengungguli IHSG sebesar 39,5 persen.

Hariyanto menyampaikan IHSG akan tetap berada di tren kenaikan walaupun Indonesia masih resesi karena investor berorientasi ke masa depan.

Dia menunjukkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal IV/2020 yang tumbuh minus 2,2 persen sudah jauh lebih baik ketimbang penurunan yang terjadi pada kuartal kedua sebesar minus 3,5 persen.

“Melihat hubungan IHSG dan PDB secara historis pada Krisis Keuangan Global 2008, kami yakin IHSG akan tetap di tren kenaikan karena investor melihat ke depan,” tulis Hariyanto dalam riset terbaru, dikutip Selasa (9/2/2021).

Adapun, IHSG sempat terkontraksi 2 persen secara bulanan pada Januari 2021. Hariyanto menyebut hal itu lebih disebabkan oleh pengumuman Bursa Efek Indonesia yang berencana memberlakukan lagi short-selling pada Maret 2020.

Tak hanya itu, kenaikan jumlah kasus positif Covid-19 pada akhir bulan juga menambah kekhawatiran investor. Sentimen negatif di pasar modal pun menurunkan harga-harga saham lapis kedua yang sebelumnya meroket.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper