Bisnis.com, JAKARTA - Alibaba Group Holding Ltd. akan memulai penjualan obligasi dolar untuk mengumpulkan sebanyak US$5 miliar minggu ini.
Dilansir Bloomberg, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, raksasa e-commerce China itu akan memulai serangkaian permintaan investor untuk catatan yang direncanakan dengan berbagai jatuh tempo hingga 40 tahun.
Penawaran mendatang diharapkan mencakup tahap obligasi keberlanjutan yang jatuh tempo 2041. Menurut sumber lain, penjualan surat utang tersebut dapat mengumpulkan sebanyak US$5 miliar atau Rp70 triliun (kurs Rp14.000/US$).
Dalam pengajuannya kemarin, yang tidak menyertakan detail tentang ukuran atau jatuh tempo, Alibaba mengatakan obligasi keberlanjutan akan menjadi yang pertama bagi perusahaan itu.
Hasilnya akan dialokasikan untuk proyek-proyek yang memenuhi syarat seperti menanggapi krisis Covid-19 dan berinvestasi dalam energi terbarukan.
Perusahaan menambahkan akan menggunakan dana dari penawaran utang dolar baru untuk meningkatkan modal kerja dan membayar kembali utang luar negeri.
Baca Juga
Perusahaan melanjutkan rencana penerbitan utang setelah melaporkan peningkatan 37 persen dalam pendapatan kuartalan yang mengalahkan ekspektasi analis, memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan di tengah tindakan keras peraturan.
Beijing pada November menghentikan rekor penawaran umum perdana afiliasi Ant Group Co. dan memulai penyelidikan terhadap peritel online tersebut. Hal itu pun memicu ketidakpastian atas masa depan kerajaan teknologi Ma.
Namun, kembalinya sang miliarder ke hadapan publik pada bulan lalu mengisyaratkan bahwa skenario terburuk lebih kecil kemungkinannya.
Obligasi dolar Alibaba telah menikmati rebound yang kuat sejak aksi jual dalam catatan peringkat investasi lepas pantai China pada awal tahun.
Data yang dikumpulkan Bloomberg menunjukkan, spread pada catatan 3,4 persen perusahaan jatuh tempo 2027 ditunjukkan pada sekitar 97,5 basis poin di atas US Treasury, sekitar 38 basis poin lebih ketat dari tertinggi Januari.
Alibaba berencana menerbitkan obligasi dalam empat kali jatuh tempo, dengan jangka waktu terlama dalam 40 tahun. Rencana tersebut dapat berubah karena pasar dan kondisi lainnya. Menurut keterbukaan informasi dari Alibaba, Citigroup Inc., Credit Suisse Group AG, Morgan Stanley, JPMorgan Chase & Co. dan China International Capital Corp. resmi ditunjuk sebagai penjamin emisi.