Bisnis.com, JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure hingga Rp135 miliar tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan pabrik produksi cairan obat dalam selain jamu cair.
Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat mengharapkan setelah program vaksinasi Covid-19 selesai, keadaan ekonomi global berangsur-angsur membaik dan pulih kembali. Pandemi menurutnya mengajarkan para pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan cermat dan cepat.
"Rencana belanja modal atau capex pada 2021 diperkirakan sebesar Rp135 miliar yang digunakan untuk menyelesaikan fasilitas produksi cairan obat dalam II yang dapat digunakan memproduksi jamu cair selain Tolak Angin," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (29/1/2021).
Selain itu, emiten bersandi SIDO ini pun berencana menambah fasilitas produksi proses distilasi di unit ekstraksi dan juga sebagian dialokasikan untuk belanja modal rutin.
Adapun, belanja modal yang digunakan berasal dari laba perusahaan yang memang telah dicadangkan sebelumnya diluar dividen yang akan dibagikan. Hal ini, tidak mengganggu arus kas perusahaan karena SIDO masih bisa memberikan pertumbuhan laba bersih yang sangat bagus di masa pandemi ini.
"Hal ini karena produk kami yang ada serta pengembangan produk baru sangat dibutuhkan masyarakat untuk membantu menjaga kesehatan khususnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh," ujarnya.
Baca Juga
Emiten konsumer tersebut masih optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan masing-masing pendapatan dan laba bersih sebesar dua digit untuk kinerja keseluruhan 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Secara data historis, pendapatan SIDO pada kuartal keempat memang selalu menjadi yang terbesar dibanding kuartal-kuartal sebelumnya. Pada kuartal IV/2019, SIDO mencatatkan pendapatan sebesar Rp938,83 miliar, naik 14,6 persen secara tahunan dibandingkan dengan kuartal III/2019.
Sementara, pada kuartal IV/2018, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 14,3 persen secara tahunan menjadi Rp819,07 miliar. Dengan demikian, estimasi konsensus untuk pendapatan SIDO pada kuartal IV/2020 adalah sebesar Rp1,3 triliun, naik 38,7 persen secara tahunan.
Pada perdagangan Jumat (29/1/2021) saham SIDO ditutup menguat 0,69 persen ke level 725. Sementara secara tahun berjalan atau year to date (ytd) pergerakan harga saham SIDO turun 8,81 persen.