Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dikeroyok Sentimen Negatif, IHSG Anjlok Nyaris 2 Persen

Perpanjangan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dan kasus Covid-19 di Tanah Air yang mencapai 1 juga, di antaranya, menekan pergerakan indeks hari ini.
Karyawan beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan menutup perdagangan Selasa (26/1/2021) di zona merah. Pelemahan ini telah terjadi selama 3 hari berturut-turut.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di level 6.140,171 terkoreksi 1,89 persen. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di kisaran 6.123 hingga 6.269,66.

Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 94 saham berhasil menguat, 395 saham melemah, dan 138 saham berada di posisi yang sama pada perdagangan sebelumnya.

Saham BUMN menghiasi jajaran top losers IHSG, seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (AGRO) yang terkoreksi 6,98 persen, disusul saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang turun 6,97 persen, dan saham PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) yang melemah 6,94 persen.

Kendati demikian, investor asing masih mencatatkan transaksi net buy atau beli bersih sebesar Rp286,67 miliar. Sasaran utama aksi beli itu tertuju terhadap saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) sebesar Rp301,2 miliar dan saham PT Bank Rakya Indonesia Tbk. (BBRI) senilai Rp83,8 miliar.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa IHSG saat ini dikelilingi sentimen negatif sehingga wajar pelemahan indeks tidak terbendung.

Dia menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah untuk memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah Jawa-Bali telah memberatkan laju pergerakan IHSG.

Belum lagi, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di tanah air yang dipastikan menembus 1 juta merupakan sentimen negatif bagi pasar sehingga penurunan indeks juga semakin tidak tertahan.

“Selain itu, kebijakan politik luar negeri Presiden AS Joe Biden yang lebih tegas terhadap China membuat pasar khawatir bahwa hal tersebut bisa berpengaruh terhadap hubungan perdagangan di antara kedua negara memanas,” ujar Nafan kepada Bisnis, Selasa (26/1/2021).

Padahal, hasil perilisan investasi langsung asing (PMA) Indonesia untuk kuartal IV/2020 yang berhasil di atas ekspektasi merupakan katalis positif bagi IHSG yang dapat membantu indeks menguat.

Untuk diketahui, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi di kuartal IV/2020 mencapai Rp214,7 triliun atau tumbuh 3 persen year on year (yoy).

Dari catatan BKPM, PMA tumbuh Rp111,1 triliun atau 51,7 persen dari total investasi 2020. Angka ini naik 5,5 persen (yoy) dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, PMDN tercatat tumbuh 0,7 persen (yoy) menjadi Rp103,6 triliun.

Di sisi lain, pasar juga tengah menanti hasil rapat perdana The Fed untuk tahun ini yang dijadwalkan diselenggarakan pada pekan ini. Pasar menanti komentar Ketua The Fed Jerome Powell terkait arah kebijakan moneternya tahun ini.

Adapun, Nafan memprediksi IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Rabu (27/1/2021) dan bergerak di kisaran 6.064,55 - 6.195,15.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper