Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bursa saham di Asia terus melaju kendati banyak aksi jual dari para pemegang saham besar alias bohir di sejumlah emiten. Nilai jual bersih di indeks Asia Pacific yang menjadi acuan mencapai rekor tertinggi sejak Januari 2015.
Investor kakap memanfaatkan tren pasar yang tengah bullish di Asia untuk mengantongi cuan lewat aksi jual. Namun, ini tidak menghentikan laju saham yang terus bullish, didorong oleh dana besar yang mengalir deras dari China.
Berdasarkan data yang dikompilasi Bloomberg, para bohir telah mencetak aksi jual US$3,5 miliar dalam periode Januari 2021, tertinggi dibandingkan periode bulanan sejak 2015.
Sebanyak 10 dari 13 saham di Asia diperdagangkan di atas harga penawaran sekarang. Contohnya, perusahaan kesehatan China Wuxi Biologics Cayman Inc, sahamnya turun sebentar saja setelah pemegang saham utama menjual US$1,27 miliar dengan harga diskon. Setelah aksi jual, itu, saham Wuxi malah melonjak ke rekor tertinggi.
Bukan hanya Wuxi, saham perusahaan obat China yang lebih kecil, Innovent Biologics Inc dan InnoCare Pharma Inc. juga naik 9,6 persen dan 4,3 persen setelah para pemegang saham utama melego saham masing-masing perusahaan tersebut.
Saham Doosan Fuell Cell Co di Korea Selatan juga naik 21 persen setelah 10 anggota keluar pemegang saham menjual 5,33 juta lembar pada 5 Januari. Tahun lalu,saham Doosan naik 522 persen.
Baca Juga
Untuk diketahui, penjualan saham emiten oleh para pemodal utama biasanya dilihat sebagai harga saham sedang memuncak. Tapi, 'teori' itu tidak berlaku sekarang. Francesco Lavatelli, kepala ekuitas pasar modal, Asia Pasifik, di JPMorgan Chase & Co. mengatakan kebijakan moneter yang ekstra longgar dan ekspektasi terhadap paket bantuan fiskal di Amerika Serikat membuat pasar saham tetap menarik.
“Ini terjadi melalui penjualan saham sekunder karena pemindahan modal, terutama oleh investor tahap awal,” katanya seperti dilansir dari Bloomberg.
Sekadar informasi, pasar sekunder berarti pembelian dan penjualan saham dilakukan setelah emiten tercatat di bursa saham. Adapun pasar primer terjadi saat saham perusahaan ditawarkan perdana di lantai bursa.
Menurut Bloomberg, penjualan saham di Asia melonjak setelah bursa mulai pulih dari dampak pandemi. Para bohir menjual hampir US$54 miliar pada 2020, terbesar sejak delapan tahun lalu. Namun, indeks acuan MSCI Asia Pasifik naik 17 persen, kinerja terbaik sejak 2018.