Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSBB Jawa-Bali Bikin Parno, IHSG Amblas Lebih dari 1 Persen

IHSG tersungkur ke zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (6/1/2020). Indeks tersungkur setelah pemerintah bakal membatasi aktivitas masyarakat mulai pekan depan untuk membendung laju penyebaran virus corona.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal melanjutkan tren positif di awal tahun setelah ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (6/1/2021). Indeks tertekan seiring rencana  pemerintah membatasi aktivitas masyarakat di Jawa dan Bali mulai 11-25 Januari 2020.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 71,66 poin atau 1,17 persen ke level 6.058,33. Indeks sempat menguat sebentar di awal perdagangan sebelum tersungkur ke zona merah satu sajam selepas perdagangan dibuka.

IHSG ditutup melemah 48,97 poin atau 0,8 persen ke level 6.088,37 pada sesi pertama. Di awal sesi kedua, IHSG makin kedodoran, bahkan sempat mencetak koreksi 2,36 persen. IHSG bergerak di rentang 5.987,78 hingga 6.166,62 sepanjang perdagangan.

Sebanyak 173 saham menguat, 319 saham melemah, dan 143 saham stagnan dibandingkan dengan posisi kemarin. Untuk diketahui, secara berturut-turut dalam dua sesi terakhir IHSG mencetak kenaikan 2,1 persen dan 0,53 persen.

Di antara deretan saham yang melemah, saham big caps kompak melemah. Saham PT Bank Central Asia Tbk. turun 2,19 persen ke level 34.675. Kemudian disusul saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. masing-masing sebesar 2,88 persen dan 1,41 persen.

Di tengah koreksi, saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dan PT Bank BRI Syariah Tbk. mencuat. Saham WSKT naik 10,30 persen ke level 1.660. Adapun saham BRIS menguat 6,81 persen ke posisi 2.510. Nilai transaksi kedua saham ini masing-masing mencapai Rp1,3 triliun dan Rp1 triliun.

Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat untuk membendung penularan kasus Covid-19. Aturan ini berlaku di Pulau Jawa - Bali mulai 11 - 25 Januari 2020.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pembatasan tersebut dilakukan kepada sejumlah kabupaten kota maupun provinsi yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan pemerintah.

“Ini bukan pelarangan kegiatan tetapi ini adalah pembatasan. Kriteria yang ditetapkan adalah provinsi dan kabupaten/kota yang memenuhi dari salah satu kriteria,” kata Airlangga saat memberikan keterangan pers hasil rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Rabu (6/1/2021).

Di sisi lain, bursa saham di Asia bergerak variatif. Indeks Topix di Jepang dan Hang Seng di Hong Kong masing-masing menguat 0,28 persen dan 0,29 persen sedangkan Kospi di Korea Selatan terkoreksi 0,75 persen.

Bursa saham di China juga terpantau mencetak level tertinggi 13 tahun. Investor mengabaikan sentimen pelarangan platform pembayaran digital China seperti Alipay di Amerika Serikat.

Analis Indopresmier Sekuritas Mino mengatakan pengumuman pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat di Jawa dan Bali selama periode 11—25 Januari menjadi faktor utama yang menyebabkan IHSG melemah.

Mino menuturkan, kebijakan tersebut dikhawatirkan dapat membuat ekonomi kembali melambat dan menghambat proses pemulihan ekonomi yang tengah terjadi. Pun, dia menyebut ini akan menjadi sentimen negatif jangka pendek bagi indeks.

“Semoga hanya sekali dan dampaknya minimal,” ujarnya ketika dihubungi BIsnis, Rabu (6/1/2021)

Di sisi lain, dia mengatakan dari global ada sentimen positif yang dapat menahan koreksi indeks yakni potensi Partai Demokrat menguasai senat Amerika Serikat sehingga program Presiden AS terpilih, Joe Biden, bisa berjalan lancar.

“Ini akan berdampak positif terhadap komiditas dan akan memberi sentimen baik juga ke pasar Indonesia,” pungkasnya.

Sementara itu Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan IHSG tadi pagi telah mencapai resisten 6150 dan kembali terkoreksi karena tekanan aksi panic selling akibat pengumuman PSBB ketat.

Namun, Hendriko menyatakan secara teknical IHSG masih berada pada fase uptrend dengan berhasil bertahan pada support MA 20 nya di level 6017. Menurutnya selama masih dapat bertahan diatas 6000 poin, IHSG masih memiliki potensi penguatan.

“Dengan level resisten ygan harus ditembus adalah level 6.150,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper