Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Koreksi Tinggalkan 6.100, Saham Murah Meriah Merekah

Hingga pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, IHSG koreksi 0,8 persen atau 48,97 poin menuju 6.088,37. Tepantau 186 saham menguat, 254 saham koreksi, dan 176 saham stagnan.
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI)  di Jakarta, Jumat (25/9/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (25/9/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham ratusan perak melejit saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah pada perdagangan Rabu (6/1/2021).

Saat preopening, IHSG naik 0,03 persen menjadi 6.139,14. Dari anggota Indeks LQ45, 20 saham menguat, 6 koreksi, dan 19 stagnan.

Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,34 persen atau 21,15 poin menjadi 6.158,49. Namun, sekitar pukul 10.00 WIB indeks berbalik koreksi.

Hingga pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, IHSG koreksi 0,8 persen atau 48,97 poin menuju 6.088,37. Tepantau 186 saham menguat, 254 saham koreksi, dan 176 saham stagnan.

Investor asing yang cenderung masuk pada pagi hari berbalik profit taking. Investor asing net sell Rp930,55 miliar.

Saham PT Timah Tbk. (TINS) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) menjadi saham yang dilepas paling besar dengan net sell masing-masing Rp27,7 miliar dan Rp27,2 miliar.

Sementara itu, saham PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA) menjadi top gainers dengan penguatan 33,33 persen menuju Rp260. Selanjutnya, saham PT Jasnita Telekomindo Tbk. (JAST) naik 13,18 persen ke Rp292, dan PT Andira Agro Tbk. (ANDI) naik 11,76 persen ke Rp57.

Saham TGRA tersulut kerja sama perseroan dengan BUMN konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dalam proyek pembangunan tenaga listrik energi baru dan terbarukan (EBT) senilai Rp12,5 triliun. Waskita akan menjadi kontraktor dalam pembangunan proyek setrum milik Terregra.

Lingkup kerja sama tersebut mencakup tujuh proyek pembangkit listrik, tersebar di 2 provinsi. Sebanyak 5 proyek pembangkit listrik tenaga mikro hidro berlokasi di Sumatra Utara, sedangkan 2 proyek pembangkit listrik tenaga air berada di Nanggroe Aceh Darussalam.

Pengamat Pasar Modal MNC Asset Manajemen Edwin Sebayang menyampaikan menguatnya DJIA sebesar 0,55 persen serta berlanjutnya kenaikan harga komoditas berpotensi menjadi katalis pendorong IHSG.

"Harga minyak naik 5,58 persen, emas naik 0,27 persen, nikel naik 2,09 persen, timah 0,92 persen, dan CPO 0,6 persen berpotensi menjadi katalis pendorong penguatan IHSG serta saham-saham dibawah komoditas tersebut," paparnya, Rabu (6/1/2021).

Akan tetapi kondisi berbeda terjadi atas saham berbasis batu bara. Pasalnya, harga Coal Newcastle Port kembali turun cukup tajam sehingga perlu diwaspadai kejatuhannya. Harga Coal delivery Februari 2021 turun sebesar 3,5 persen dan Coal delivery Maret 2021 turun 3,64 persen.

Edwin pun memprediksi IHSG pada hari ini akan bergerak di rentang 6,088 - 6,180, sedangkan rupiah melaju di kisaran bawah Rp14.000, yakni Rp13.840 - Rp13.980 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper