Bisnis.com, JAKARTA - PT Indonesia Prima Properti Tbk, perusahaan pengelola Mal Blok M mengumumkan pengunduran diri Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut dari posisi Presiden Komisaris.
Pengunduran diri tersebut seiring penunjukkan Gus Yaqut sebagai Menteri Agama oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Desember 2020. Sehari kemudian, Gus Yaqut dan lima figur lainnya dilantik sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju.
"Perseroan telah menerima surat permohonan diri Yaqut Cholil Qoumas dari jabatannya selaku presiden komisaris perseroan efektif terhitung sejak 22 Desember 2020," tulis manajemen Indonesia Prima Property dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (28/12/2020).
Untuk diketahui, Gus Yaqut dipilih sebagai Presiden Komisaris Indonesia Prima Property dalam rapat umum pemegang saham tahunan pada 13 Agustus 2020. Dengan pengunduran diri sejak pekan lalu, Gus Yaqut belum enam bulan menjabat posisi presiden komisaris di perusahaan tersebut.
Indonesia Prima Property merupakan perusahaan yang IPO pada 1994 lalu. Emiten bersandi saham OMRE ini memiliki beberapa portofolio properti perhotelan, pusat perbelanjaan, perumahan, dan perkantoran.
OMRE merupakan pemilik Wisma Sudirman, gedung perkantoran yang berlokasi di sebelah Intiland Tower. Pada 2016, OMRE menyatakan siap menggelontorkan dana Rp7,8 triliun untuk pengembangan kembali atau redevelopment Wisma Sudirman.
Baca Juga
Setelah Wisma Sudirman dirobohkan, di bekas lahan akan dibangun satu menara perkantoran setinggi 35 lantai dengan luas masing-masing lantai berkisar 1.700 m2 - 2.500 m2.
OMRE juga akan membangun satu menara apartemen setinggi 67 lantai berkapasitas 600 unit dengan luas berkisar 90 m2-120 m2 per unit. Selain itu, OMRE juga akan membangun pertokoan seluas 60.000 m2 yang letaknya berada di bawah gedung perkantoran dan apartemen.
Selain perkantoran, OMRE juga mengelola dua pusat perbelanjaan, yaitu Mal Blok M di Jakarta dan Plaza Parahyangan di Bandung. Mal Blok M merupakan salah satu pusat perbelanjaan tertua di Jakarta, beroperasi sejak 1992 dan terintegrasi dengan terminal bus Blok M.