Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kompetisi Masih Vakum, Bali United (BOLA) Setor Modal Anak Usaha

PT Bali Bintang Sejahtera Tbk menambah setoran modal ke entitas anak usaha PT Karya Kreasi Bangsa sebesar Rp13,05 miliar. Hingga September 2020, Bali United masih menderita kerugian akibat kompetisi yang belum bergulir.
Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali. Stadion tersebut merupakan markas dari klub sepakbola Bali United yang dikelola PT Bali Bintang Sejahtera Tbk./baliunited
Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali. Stadion tersebut merupakan markas dari klub sepakbola Bali United yang dikelola PT Bali Bintang Sejahtera Tbk./baliunited

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, pengelola klub Bali United menambah setoran modal sebesar Rp13,05 miliar ke entitas anak usaha PT Kreasi Karya Bangsa.

Manajemen melaporkan, jumlah penyertaan modal tidak melebihi 20 persen dari ekuitas perseroan sehingga bukan tergolong transaksi material. Adapun transaksi penyertaan modal dilakukan pada 23 Desember 2020.

"Tidak ada dampak kejadian, informasi, atau fakta penting terhadap perseroan baik berupa dampak kegiatan operasional, kondisi keuangan, proyeksi keuangan, dan hukum terhadap kelangsungan usaha perseroan," tulis manajemen Bali United dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (25/12/2020).

Dengan penyertaan modal tersebut, nominanal saham yang dimiliki Bali United di anak usahanya tersebut mencapai Rp18,45 miliar atau 90 persen dari total saham Karya Kreasi Bangsa. Adapun 10 persen saham lainnya dimiliki Direktur Utama Bali United Yabes Tanuri.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, Karya Kreasi Bangsa beroperasi sejak 2019 dan bergerak di bidang sport agency dan live video streaming. Aset sebelum eliminatasi per 30 September 2020 mencapai Rp75,56 miliar.

Di sisi lain, kinerja emiten bersandi saham BOLA itu tertekan seiring dengan kevakuman di kompetisi Liga 1. Bali United terakhir kali memainkan laga 15 Maret 2020 melawan Madura United. Sejak saat ini, kompetisi dihentikan akibat pandemi Covid-19.

"Kondisi tersebut berdampak pada operasional Grup terutama aktivitas tim sepakbola Bali United dan jasa live video streaming Liga Indonesia," tulis manajemen Bali United dalam laporan keuangannya.

Meskipun diperkirakan bersifat sementara, gangguan pada pemberhentian liga yang berkepanjangan akan berdampak negatif terhadap pendapatan dan likuiditas Grup secara keseluruhan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020.

Per September 2020, Bali United menderita kerugian Rp22 miliar, berbalik dari untung Rp10 miliar pada September 2019. Kerugian timbul antara lain karena pendapatan anjlok 56 persen menjadi Rp63,15 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper