Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan bakal menguat menjelang perayaan Natal 2020. Penguatan rupiah ditopang berbagai sentimen positif, baik dari dalam maupun luar negeri.
Analis Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan, nilai rupiah kemungkinan akan terkonsolidasi pada perdagangan hari ini, Senin (21/12/20220). Hal ini ditopang oleh nilai dolar AS yang terus mengalami pelemahan.
Menurut Wahyu, hingga saat ini nilai dolar AS terus melemah terhadap berbagai aset, baik komoditas maupun mata uang lainnya.
“Pelemahan nilai dolar AS awalnya memicu kenaikan harga emas yang kemudian dilanjutkan oleh kenaikan komoditas lain seperti tembaga,” katanya saat dihubungi pada Minggu (20/12/2020).
Secara domestik, kondisi ekonomi Indonesia juga terbilang stabil dan bahkan lebih baik dibandingkan dengan Eropa ataupun AS. Ia menjelaskan, isu pandemi virus corona yang terjadi tidak seburuk yang dialami oleh kedua kawasan tersebut.
Selain itu, optimisme pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi Indonesia semakin baik seiring dengan perbaikan pertumbuhan produk Domestik bruto (PDB) Indonesia.
Optimisme ini juga ditambah dengan wacana investasi salah satu produsen kendaraan listrik terbesar dunia, Tesla, ke Indonesia.
Lebih lanjut, keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan juga akan ikut berdampak pada pergerakan nilai rupiah. Langkah tersebut, lanjut Wahyu, menandakan bahwa Bank Indonesia meyakini pemulihan ekonomi Indonesia akan berkelanjutan.
“Kemungkinan penguatan masih terbuka, kisaran pergerakannya berada di level Rp14.000 hingga Rp14.200,” ujarnya.