Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Jago Tbk. kembali diperdagangkan dengan nilai jumbo di pasar negosiasi hari ini, Jumat (18/12/2020). Transaksi ini melengkapi dua transaksi di pasar negosiasi yang berlangsung sejak awal bulan dengan nilai gabungan Rp2,9 triliun.
Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 09.41 WIB terdapat transaksi jumbo senilai Rp1,2 triliun. Trimegah Sekuritas (kode broker LG) menjadi broker pembeli sebanyak 1,06 miliar lembar senilai Rp1,22 triliun. Sementara Inovasi Utama Capital menjadi pihak penjual (kode broker IU)
Jumlah saham yang dilego sebanyak 1,06 miliar tersebut setara 9,79 persen dari total saham Bank Jago sebanyak 10,85 miliar. Transaksi dalam jumlah besar bisa saja terjadi karena waktu penutupan perdagangan masih cukup panjang.
Untuk diketahui, pasar negosiasi adalah perdagangan antarpemegang saham yang dilakukan secara individu. Namun, proses jual beli tetap melalui perusahaan sekuritas dan tercatat dalam sistem perdagangan efek. Saham Bank Jago hingga pukul 10.41 WIB terpantau menguat 20 poin ke level 3.860. Transaksi di pasar reguler terbilang sepi dengan nilai transaksi kurang dari Rp1 miliar.
Sekadar mengingatkan, pada 14 Desember 2020, terdapat transaksi saham Bank Jago sebanyak 451,8 juta lembar dengan nilai transaksi Rp524,5 miliar. Transaksi ini dilakukan oleh investor domestik. Berdasarkan data RTI, top sellers maupun top buyers saham Bank Jago di pasar negosiasi adalah Trimegah Sekuritas dengan kode broker LG.
Awal bulan ini, saham Bank Jago juga diperdagangkan di pasar negosiasi dalam jumlah besar. Pada 3 Desember 2020, ada transaksi sebanyak 1,2 miliar lembar dengan nilai Rp2,3 triliun. Transaksi sebanyak 1,2 miliar lembar setara 11 persen dari total saham Bank Jago.
Nah, dari data yang dihimpun Bisnis, broker yang menjadi top buyers dalam transaksi saham Bank Jago kemarin adalah Trimegah Sekuritas (kode broker LG). Adapun yang menjadi pihak top sellers adalah Erdhika Elit Sekuritas (kode broker AO).
Saham Bank Jago moncer setelah bankir senior Jerry Ng dan co Founder Northstar Group Patrick Walujo mengakuisisi saham Bank Artos Indonesia - nama lama Bank Jago - dari Keluarga Hardy.
saham Bank Jago sudah naik puluhan kali lipat sejak awal 2019 hingga akhir 2020. Saham Bank Jago masih dibanderol ratusan perak di awal 2019 dan kini sudah bertengger di 3.000-an, bahkan sempat menembus 4.000.
Sejalan dengan kenaikan harga saham, kapitalisasi pasar saham Bank Jago sudah menembus Rp40 triliun, masuk sepuluh besar bank dengan marcap (market capitalization) tertinggi.
Per September 2020, aset Bank Jago hanya Rp1,7 triliun, tetapi rasio price to book value (PBV) sudah 29 kali, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan PT Bank Central Asia Tbk. sebesar 5,43 kali.
Di sisi lain, transaksi saham Bank Jago dalam jumlah jumbo ini terjadi menjelang rights issue bulan depan. Manajemen Bank Jago sudah menyampaikan prospektus yang mana perseroan bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 3 miliar saham baru agar bisa menghimpun modal minimal Rp3 triliun.
Dengan transaksi jumbo yang sejauh ini sudah terjadi tiga kali sejak awal bulan ini, dipastikan Bank Jago kedatangan investor baru. Para bohir anyar itu diperkirakan siap untuk menyuntik modal Bank Jago lewat rights issue Januari 2021 mendatang