Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDY Kantongi Peluang Besar Perbaiki Kinerja Tahun Depan

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menjelaskan bahwa sentimen positif kinerja Indika Energy pada tahun depan akan dibantu oleh prospek industri batu bara secara global yang mulai membaik.
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara, PT Indika Energy Tbk., memiliki peluang yang cukup besar untuk memperbaiki kinerja keuangannya pada 2021, setelah membukukan rugi yang cukup besar pada tahun ini.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menjelaskan bahwa sentimen positif kinerja Indika Energy pada tahun depan akan dibantu oleh prospek industri batu bara secara global yang mulai membaik.

Tidak hanya itu, komitmen China untuk membeli sebanyak 200 juta ton batu bara Indonesia pada tahun depan juga akan menjadi pendukung yang baik perseroan untuk memperbaiki kinerjanya yang sempat merugi.

“Di sisi lain, upaya diversifikasi bisnis juga menjadi alasan perseroan untuk membalikkan posisi kinerja keuangan jadi positif,” ujar Sukarno kepada Bisnis, Kamis (17/12/2020).

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham INDY itu membukukan pendapatan sebesar US$1,53 miliar hingga kuartal III/2020,turun 26 persen secara year on year (yoy) dibandingkan dengan pendapatan kuartal III/2019 sebesar US$2,07 miliar.

Sementara itu, INDY membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$52,5 juta. Jumlah itu membengkak dari perolehan periode yang sama tahun lalu yaitu rugi US$8,61 juta.

Di lantai bursa, pada penutupan perdagangan Kamis (17/12/2020) INDY parkir di level Rp1.920, terkoreksi 2,29 persen.

Selain itu, saham entitas usaha perseroan PT Petrosea Tbk. (PTRO) parkir di level Rp2.100, melemah 1,41 persen, sedangkan PT Mitrabahtera Sejahtera Tbk. (MBSS) parkir di level Rp575, turun 5,5 persen.

Sepanjang tahun berjalan 2020, INDY telah menguat hingga 60,67 persen, PTRO menguat 30,84 persen, dan MBSS naik 19,29 persen.

Di sisi lain, Sukarno menjadikan PTRO sebagai top picks di antara saham-saham entitas Grup Indika. “PTRO paling menarik, selain kinerjanya juga yang mampu positif. Secara valuasi juga tergolong rendah dibandingkan dengan INDY dan MBSS,” papar Sukarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper