Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APROBI Genjot Produksi Biodiesel 3,4 Juta KL pada 2021

Ketua Umum Asoasi Produsen Biofuels Indonesia (APROBI) MP Tumanggor mengatakan pelaku usaha bakal menambah kapasitas produksi 3,4 juta kiloliter tahun depan.
Petugas memperlihatkan contoh bahan bakar biodiesel saat peluncuran Road Test Penggunaan Bahan Bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) pada kendaraan bermesin diesel, di Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Petugas memperlihatkan contoh bahan bakar biodiesel saat peluncuran Road Test Penggunaan Bahan Bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) pada kendaraan bermesin diesel, di Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia berencana menambah kapasitas produksi biodiesel sebesar 3,4 juta kiloliter pada 2021.

Ketua Umum Asoasi Produsen Biofuels Indonesia (APROBI) MP Tumanggor mengatakan pelaku usaha bakal menambah kapasitas produksi 3,4 juta kiloliter tahun depan. Sejatinya, rencana penambahan itu akan dilaksanakan tahun ini tetapi terhadang covid-19.

Produsen biodiesel telah merencanakan penambahan kapasitas produksi. Namun, pandemi Covid-19 mengakibatkan rencana penambahan produksi ditunda,” ujarnya Selasa (1/12/2020) dalam keterangan resmi.

Tumanggor menjelaskan penambahan kapasitas produksi mundur pelaksanaannya hingga tahun 2021 dan 2022 setelah adanya penyesuaian kondisi pandemi covid-19.

Sebagai informasi,dari data APROBI bahwa produksi dari Januari sampai Oktober 2020 sebesar 7,19 juta. Dari jumlah itu, penyaluran domestik sebesar 7,076 juta kiloliter dan ekspor sebesar 16.331 kiloliter.

Paulus Tjakrawan, Ketua Harian APROBI menambahkan implementasi B30 merupakan upaya memenuhi komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi GRK sebesar 26 persen dari BAU (Business As Usual) pada 2020 dan pengurangan emisi 29 persen pada tahun 2030.

“Kontribusi B30 berdampak positif bagi pengurangan emisi gas rumah kaca, tahun ini diproyeksikan 26 juta ton CO2 ekuivalen, atau 68 persen dari target pengurangan emisi di sektor energi dan transportasi tahun 2020. Adapun untuk target pengurangan emisi 2030 pada sektor energi program biodiesel saat ini telah berkontribusi 8,82 persen,” imbuh Paulus.

Dari aspek ekonomi, dikatakan Paulus, tenaga kerja sektor hulu yang terserap sebanyak 1,2 juta, penyerapan biodiesel di dalam negeri menjaga keseimbangan suplai dan permintaan kelapa sawit. Selain itu, harga TBS petani juga stabil mengikuti pergerakan harga CPO.

“Tanpa didukung program B30, harga TBS petani bisa tertekan di tengah pelemahan ekonomi dunia,” ujarnya.

Paulus menyebutkan pencampuran biodiesel dengan solar mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional. Impor solar dapat terus berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelum B30 berjalan.

Dampak positifnya adalah defisit neraca dagang dapat berkurang. Implementasi B30 membuat Indonesia menghemat devisa dari impor migas hingga US$ 5 miliar sekitar Rp70 triliun (kurs Rp 14.000).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper