Bisnis.com, JAKARTA - Mulai pulihnya kinerja PT Barito Pacific Tbk membuat Ellen May Trade (EMTrade) memasukkan emiten berkode BRPT tersebut ke dalam salah satu saham rekomendasi mereka untuk keperluan trading.
"Pemulihan BRPT didorong ASP petrokimia yang mulai meningkat pada 3Q20 dibanding 2Q20. Namun, volatilitas harga BRPT juga perlu menjadi perhatian, sehingga kami rekomendasikan trading buy, dengan potential upside 7,8 persen. Saat ini, BRPT diperdagangkan dengan PBV 4.6x, di atas rata-rata PBV nya sebesar 2.76x," tulis EMTrade dalam salinan riset harian yang diterima Bisnis, Rabu (18/11) sore.
Sebagai catatan, saham BRPT diperdagangkan pada harga Rp960 pada penutupan perdagangan Rabu (18/11) hari ini. Posisi tersebut menguat 30 poin alias 3,23 persen dibandingkan harga penutupan BRPT sehari sebelumnya yang berada pada level Rp930.
Dalam publikasi laporan keuangan terkininya, BRPT tercatat membukukan laba bersih senilai US$51,5 juta sepanjang 9 bulan pertama 2020. Catatan ini memang lebih rendah 17,5 persen dibandingkan laba bersih mereka pada 9 bulan awal 2019. Meski demikian, ada tren peningkatan bila dibandingkan torehan total laba semester I/2020 yang mentok di angka US$10,2 juta.
Tren pulihnya BRPT juga tampak dari penjualan kuartalan yang naik 13 persen, menjadi US$560 juta pada kuartal III/2020. Secara keseluruhan, penjualan BRPT pada 9 bulan awal 2020 hanya terkoreksi 6 persen bila dibandingkan catatan penjualan 9 bulan awal 2019.
Di luar aspek pemulihan, EMTRade juga menilai langkah BRPT menerbitkan obligasi dengan pokok Rp386,52 miliar dalam waktu dekat sebagai kelebihan.
Baca Juga
"Obligasi ini akan bisa digunakan untuk membayar sebagian utang dari pinjaman sebesar US$ 200 juta .Obligasi ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2019 dengan target dana Rp 1,5 triliun," sambung EMTrade.
Dalam paparan keterbukaan informas di laman BEI, BRPT mengatakan bahwa nantinya obligasi akan dijamin dengan kesanggupan penuh (full comitment). Obligasi akan terdiri dari 3 seri.
Seri A rencananya akan bernilai Rp167,52 miliar dengan tingkat bunga (kupon) 8,25 persen dan dengan tenor 370 hari. Kemudian seri B senilai Rp56 miliar dengan kupon 9,25 persen dan tenor 3 tahun, serta seri C senilai Rp163 miliar dengan kupon 10,25 persen dan tenor 5 tahun sejak tanggal emisi.
_1652851581.jpg?w=348&h=261)
