Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! Beban Kurs Bikin Agung Podomoro (APLN) Gak Raup Cuan Nih

Tercatat rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp430,24 miliar. Padahal pada akhir kuartal III/2019, pos ini berisi laba Rp81,04 miliar.
Proyek Neo Soho Podomoro City besutan PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN)
Proyek Neo Soho Podomoro City besutan PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN)

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. membukukan kerugian pada periode sembilan bulan pertama tahun ini padahal segmen penjualan perseroan tumbuh.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020 yang dipublikasikan pada Senin (16/11/2020), emiten berkode saham APLN mencatatkan koreksi pendapatan 1,17 persen menjadi Rp2,88 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp2,92 triliun. 

Berdasarkan jenis pendapatan, hanya segmen penjualan yang mengalami kenaikan yaitu sebesar 9,09 persen menjadi Rp2,11 triliun dari sebelumnya Rp1,93 triliun. Segmen penjualan masih menjadi tulang punggung pendapatan APLN dengan kontribusi 73,10 persen.

Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Land Justini Omas menyampaikan pengakuan penjualan senilai Rp2,11 triliun per September 2020 tersebut sebagian besar didorong penjualan lahan industri di Karawang.

Secara terperinci, penjualan apartemen menjadi kontributor utama pendapatan APLN sebesar 41,07 persen atau Rp1,18 triliun. Nilai tersebut naik 4,30 persen dari posisi pada akhir kuartal III/2019 senilai Rp1,13 triliun.

Selanjutnya, penjualan tanah berkontribusi sebesar 26,82 persen terhadap total pendapatan APLN senilai Rp774,75 miliar. Realisasi tersebut melesat 167,15 persen dari sebelumnya Rp290 miliar.

Di sisi lain, pendapatan berulang milik APLN dari pendapatan sewa, hotel, dan lain-lain tercatat turun 21,31 persen menjadi Rp776,58 miliar.

Adapun, pendapatan berulang ini berkontribusi sebesar 26,89 persen terhadap total pendapatan perseroan.

Kendati penjualan apartemen dan tanah meningkat, akibat beratnya beban yang ditanggung perseroan pun menderita rugi. 

Tercatat rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp430,24 miliar. Padahal pada akhir kuartal III/2019, pos ini berisi laba Rp81,04 miliar.

Dari sejumlah beban yang dapat ditekan pada periode sembilan bulan pertama tahun ini, APLN tak dapat mengelak dari rugi selisih kurs senilai Rp414,22 miliar. Padahal, hingga September 2019 perseroan mencatatkan laba selisih kurs Rp81,74 miliar.

“Perusahaan membukukan laba kotor sebesar Rp1,27 triliun pada kuartal III/2020 dengan marjin laba kotor 44 persen dari sebelumnya sebesar Rp1,44 triliun dengan marjin laba kotor 49,6 persen,” tulis Justini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper