Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Vaksin Suntik IHSG Tembus 5.400, Saham Bank Jumbo Diburu Asing

Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 1,59 persen atau 85,05 poin menjadi 5.441,06. Terpantau 188 saham naik, 26 saham melemah, 115 saham stagnan.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas,  Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan menguat pada perdagangan Selasa (10/11/2020) dan menembus area 5.400 seiring dengan kabar terbaru terkait vaksin Covid-19.

Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 1,59 persen atau 85,05 poin menjadi 5.441,06. Terpantau 188 saham naik, 26 saham melemah, 115 saham stagnan.

Investor asing tercatat melakukan net buy Rp162,49 miliar. Sejumlah saham perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menjadi incaran utama.

Net Buy BBRI mencapai Rp68 miliar, sahamnya pun naik 3,52 persen. Saham BMRI naik 4,88 persen, dengan net buy Rp52,3 miliar.

Adapun, net buy BBCA sejumlah Rp42,2 miliar, dan sahamnya meningkat 1,99 persen. Berikutnya, saham BBNI naik 3,92 persen dan mengalami net buy Rp10,8 miliar.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menjelaskan bahwa kenaikan tajam indeks Dow Jones Industrial Average pada perdagangan Senin (9/11/2020) akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) kali ini.

“DJIA naik tajam 2,95 persen terdampak dari data uji coba Pfizer dan BioNTech yang menunjukkan vaksin Covid-19 produksi mereka lebih dari 90 persen efektif sehingga berpotensi mendorong IHSG mendarat kembali di level 5.400 Selasa ini,” ujar Edwin dikutip dari publikasi risetnya, Selasa (10/11/2020).

Dia juga menuturkan sentimen positif pendorong penguatan IHSG juga datang dari naiknya EIDO dan naiknya harga komoditas seperti minyak, CPO, dan batu bara sehingga berpotensi mendorong naik saham dibawah komoditas tersebut.

Sementara itu, investor dihimbau untuk mewaspadai terjadinya aksi jual saham berbasis komoditas emas menyusul tajamnya kejatuhan harga emas pada penutupan perdagangan AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper