Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski IHSG Naik, Transaksi Broker Susut ke Rp322,3 Triliun

Sepanjang Oktober 2020 transaksi broker hanya mencapai Rp322,37 triliun, terpaut cukup jauh dibandingkan transaksi sepanjang September lalu yang mencapai Rp363,68 triliun.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA—Transaksi pialang saham sepanjang Oktober 2020 mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan data Bloomberg, sepanjang Oktober 2020 transaksi broker hanya mencapai Rp322,37 triliun, terpaut cukup jauh dibandingkan transaksi sepanjang September lalu yang mencapai Rp363,68 triliun.

Total transaksi tersebut tersebut terdiri atas transaksi beli sebesar Rp161,185 triliun dan transaksi jual mencapai Rp161,16 triliun, sehingga secara net value tercatat net sell sebesar Rp1,68 miliar.

Padahal, indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 5,3 persen pada September 2020 hingga Oktober 2020. Kapitalisasi pasar juga naik sebesar 5 persen sekitar Rp296 triliun.

Posisi broker dengan nilai transaksi tertinggi dalam periode Oktober 2020 kembali ditempati oleh Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan total transaksi Rp32,28 triliun. Jumlah tersebut juga menyusut dibandingkan total transaksi bulan sebelumnya yakni Rp37,67 triliun.

Saham yang paling banyak ditransaksikan Sekuritas asal Korea Selatan ini antara lain PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dengan gross values Rp3,11 triliun. Diikuti oleh saham PT BRI Syariah Tbk. (BRIS) danPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) masing-masing sebesar Rp3,07 triliun dan Rp1,93 triliun.

Selanjutnya, ada Mandiri Sekuritas yang berada di posisi kedua dengan nilai transaksi Rp28,27 triliun. Berbeda dengan tren industri, jumlah transaksi Mansek pada Oktober mengalami kenaikan dibanding transaksi bulan lalu yang sebesar Rp25,47 triliun.

Sekuritas dengan kode CC ini tercatat paling banyak mentransaksikan saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI) dengan total transaksi Rp8,09 triliun yang di antaranya merupakan transaksi pelaksanaan tender wajib terkait akuisisi BNLI.

Kemudian sama seperti YP, CC juga banyak mentransaksikan saham BRIS dan ANTM dengan gross value masing-masing Rp1,71 triliun dan Rp1,46 triliun.

Di posisi ketiga, ada PT Indopremier Sekuritas alias PD. Serupa dengan dua sekuritas sebelumnya, saham BRIS, ANTM, dan BBRI menempati urutan teratas saham yang paling banyak ditransaksikan oleh PD, masing-masing sebesar Rp1,32 triliun, Rp1,08 triliun, dan Rp800,35 miliar.

Pada urutan selanjutnya, berturut-turut ada Maybank Kim Eng Securities (Rp13,99 triliun), CIMB Securities (Rp13,54 triliun), Credit Suisse Securities Indonesia (Rp11,36 triliun), UBS Securities Indonesia (Rp9,52 triliun), dan Pacific Sekuritas Indonesia (Rp9,34 triliun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper