Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa India : Sektor TI dan Farmasi Bakal Terpengaruh Hasil Pilpres AS

UBS Group AG memandang pasar saham India sebagai salah satu penerima manfaat terbesar di Asia Pasifik dari pilpres AS, terlepas dari siapa yang keluar sebagai pemenangnya.
Gedung Bombay Stock Exchange/Bloomberg
Gedung Bombay Stock Exchange/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Investor akan mengamati dengan ketat sektor teknologi informasi dan farmasi di bursa saham India saat menantikan hasil pemilihan presiden Amerika Serikat pada Selasa (3/11/2020).

Dilansir dari Bloomberg, produsen obat dan eksportir perangkat lunak mencatat kinerja terbaik di pasar saham India yang meimliki kapitalisasi pasar hingga US$2,1 triliun di tengah pandemi.

Hasil pemungutan suara pada pilpres AS dapat memengaruhi perusahaan-perusahaan di kedua sektor tersebut melalui kebijakan perpajakan, perdagangan dan imigrasi, serta pergerakan nilai tukar.

Secara lebih luas, UBS Group AG memandang pasar saham India sebagai salah satu penerima manfaat terbesar di Asia Pasifik dari pilpres AS, terlepas dari siapa yang keluar sebagai pemenangnya.

Analisis UBS mengenai potensi dampak pada pasar saham terbesar di Asia Pasifik menempatkan India sebagai pemenang dari ketiga skenario pilpres AS: kemenangan Biden dan Demokrat, kemenangan Biden dan Kongres yang terpecah, serta status quo kemenangan Trump.

Studi yang diterbitkan bulan lalu tersebut memperhitungkan faktor-faktor seperti perdagangan dan kebijakan luar negeri, kebijakan Federal Reserve, dan pengeluaran fiskal untuk infrastruktur.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, indeks acuan S&P BSE Sensex turun rata-rata 2,1 persen dalam lima sesi perdagangan setelah lima pemilihan presiden AS terakhir.

Berikut adalah sejumlah sektor penting yang akan diperhatikan investor di India terkait dengan pilpres AS

Teknologi Informasi

Sektor Teknologi Informasi pada indeks S&P BSE telah menguat hingga 36 persen sepanjang tahun ini, dan mencatat kinerja terbaik kedua di antara 19 sektor saham. Eksportir perangkat lunak India memperoleh sebagian besar bisnis mereka dari AS. Meskipun pemerintahan Trump dengan lantang menyatakan perlindungan terhadap tenaga kerja dan upah AS, sikap Biden jauh lebih moderat dalam masalah ini, menurut Citigroup Inc.

“Meskipun pembatasan visa selama era Trump mungkin akan dicabut [jika Biden menang], kenaikan pajak dapat berdampak pada oleh, terutama di sektor perbankan, layanan keuangan, dan asuransi, yang dapat berdampak negatif bagi perusahaan IT India,” kata kepala penelitian ekuitas Ambit Capital Pvt, Nitin Bhasin, seperti dikutip Bloomberg.

Dampak lainnya bisa datang dari pergerakan mata uang. Stimulus besar oleh Partai Demokrat dapat menyebabkan pelemahan dolar lebih lanjut, sehingga berpotensi memacu kenaikan mata uang India. Penguatan rupee berpotensi mengurangi nilai pendapatan eksportir perangkat lunak.

Saham-saham yang berpotensi terpengaruh hasil pilpres AS antara lain Tata Consultancy Services Ltd, Infosys Ltd., HCL Technologies Ltd., Wipro Ltd., dan Tech Mahindra Ltd.

 

Farmasi

Indeks Perawatan Kesehatan S&P BSE mencatat kinerja terbaik, di atas sektor TI. Sektor ini mencatat lonjakan nyaris 45 persen sejak awal tahun. Sekitar 80 persen bahan aktif obat yang diminum di AS berasal dari luar negeri, terutama dari India dan China.  Selama ini, Trump telah menguraikan rencana untuk menggenjot produksi obat di domestik dan menghentikan laju impor.

Meskipun pemerintahan Trump melalui Badan Makanan & Obat AS sibuk mengamati produsen asal India, fokus dalam kemenangan Biden adalah pada seruannya untuk investasi dalam pengujian virus, rencana kesehatan masyarakat, dan perlombaan untuk mendapatkan vaksin.

“Rencana kesehatan komprehensif yang baru dapat menjadi peluang bagi produsen obat generik India untuk mengembangkan bisnis lebih lanjut di AS,” menurut CEO Axis Securities Ltd., B Gopkumar

Saham-saham yang diperkirakan bergerak dari hasil pilpres AS antara lain Sun Pharmaceutical Industries Ltd., Dr. Reddy's Laboratories Ltd., Cipla Ltd., Lupin Ltd., dan Aurobindo Pharma Ltd.

 

Otomotif dan Suku Cadang Otomotif

Laporan Citigroup tertanggal 18 Oktober mencatat, meskipun percepatan pertumbuhan ekonomi AS, yang disertai dengan pemulihan permintaan konsumen dan pertumbuhan industri yang kuat, dapat menjadi hal yang positif bagi eksportir mobil India, pembatasan impor dari India karena meningkatnya sengketa perdagangan akan berdampak negatif terhadap sektor ini

Saham-saham sektor otomotif seperti Tata Motors Ltd., Motherson Sumi Systems Ltd., Balkrishna Industries Ltd., dan Bharat Forge Ltd. diperkirakan mendapat katalis dari hasil pilpres AS mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper