Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Infrastruktur Lesu, Kinerja Wijaya Karya (WIKA) Tertekan

Lesunya bisnis infrastruktur dan pembangunan gedung membuat kinerja PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) cenderung tertekan hingga kuartal III/2020.
Direktur Operasi III Wijaya Karya Sugeng Rochadi (ketiga dari kiri) dan Duta Besar Kepulauan Solomon untuk Indonesia, Salana Kalu (ketiga dari kanan) berposes usai meneken kontrak pembangunan sarana olahraga di Kepualauan Solomon./Wika
Direktur Operasi III Wijaya Karya Sugeng Rochadi (ketiga dari kiri) dan Duta Besar Kepulauan Solomon untuk Indonesia, Salana Kalu (ketiga dari kanan) berposes usai meneken kontrak pembangunan sarana olahraga di Kepualauan Solomon./Wika

Bisnis.com, JAKARTA — Kendati masih di level positif, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mengalami penurunan baik dari sisi topline maupun bottomline untuk periode berjalan yang berakhir 30 September 2020.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang ada di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, emiten berkode WIKA ini membukukan pendapatan hingga akhir kuartal III/2020 sebesar Rp10,38 triliun.

Realisasi tersebut anjlok 43,25 persen dibandingkan perolehan pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp18,29 triliun.

Adapun bisnis infrastruktur dan gedung masih menjadi kontritor utama bisnis perseroan. Pendapatan dari lini ini ambles hampir separuhnya, dari tahun lalu sebesar Rp12,42 triliun menjadi Rp6,54 triliun atau turun 47,30 persen.

Kemudian berturut-turut lini bisnis energy & industrial plant menyumbang Rp1,60 triliun, lini bisnis industri Rp1,90 triliun, serta lini bisnis realty dan properti 325 miliar.

Di sisi lain beban pokok pendapatan perseroan juga ikut menurun, menjadi Rp5,94 triliun dari sebelumnya Rp10,99 triliun atau susut 45,95 persen.

Pendapatan yang terkontraksi membuat laba perseroan terjun bebas, meski tak sampai berbalik rugi. Tercatat, laba yang dapat diatribusian kepada entitas pemilik hanya Rp140,94 miliar, sedangkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,56 triliun.

Kemudian pada pos kewajiban, WIKA tercatat memiliki total liabilitas Rp45,26 triliun, terdiri atas liabilitas jangka pendek Rp40,18 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp5,07 triliun. Sementara ekuitas perseroan tercatat Rp61,43 triliun.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito optimistis kinerja perseroan dapat segera bangkit seiring perolehan sejumlah kontrak baru. WIKA juga telah mengambil kebijakan untuk mempertahankan 100 persen sumber daya manusianya.

"Kita berharap, di tahun 2021, pandemi bisa segera teratasi dan WIKA siap untuk kembali tumbuh seperti tahun-tahun sebelumnya," terang Agung dalam keterangan resmi, seperti dikutip Bisnis, Kamis (29/10/2020)

Dia menjelaskan, hingga September 2020, WIKA telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp6,84 Triliun. Daftar proyek yang baru saja diraih termasuk proyek irigasi rawa untuk pengembangan Food Estate di Kalimantan Tengah dan Pembangunan Pompa Air Ancol Sentiong untuk penanggulangan banjir di Kawasan Sentiong.

Adapun, tambah Agung, saat ini WIKA tengah mengikuti proses tender untuk proyek-proyek nasional maupun internasional dengan nilai total sekitar Rp20—23 triliun.

Menurutnya, eksistensi WIKA di luar negeri semakin diakui setelah berhasil mendapatkan proyek Multi Purpose Sport Complex di Kepulauan Solomon untuk turnamen antar negara Pasifik 2023.

“Dengan demikian, kami yakin akan mampu memenuhi target kontrak baru pada tahun 2020 sebesar Rp21,37 triliun dan jika ditambah dengan proyek yang sudah diraih, maka order book WIKA mencapai Rp100 triliun yang bisa kita produksi hingga beberapa tahun mendatang," jelas Agung.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper