Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adu Sentimen Kasus Covid-19 dan Apresiasi Dolar, Harga Emas Naik Tipis

Harga emas kini berada di tengah sentimen penambahan kasus virus corona dan penguatan dolar. Harga emas naik tipis dan sulit melanjutkan tren kenaikan.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. /Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berjangka Comex naik menyusul kenaikan kasus infeksi virus corona. Namun, kenaikan emas terbatas karena dolar dalam tren menguat menyusul sentimen pemilihan presiden Amerika Serikat.

Dilansir dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember 2020 di divisi ComexNew York Exchange naik tipis  0,03 persen menjadi US$1.905,70 per troy ounce.

Akhir pekan lalu (23/10/2020), emas berjangka juga naik tipis 0,03 persen menjadi 1.905,20 dolar AS.

"Emas telah terjebak antara 1.930 - 1.880 dolar AS. Menunggu untuk mengambil isyarat dari pemilihan presiden AS dan ada kebangkitan kembali pandemi ini," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Lonjakan infeksi baru membebani sentimen risiko di antara investor karena kasus menyentuh level rekor di Amerika Serikat. Di Eropa, Italia dan Spanyol memberlakukan pembatasan baru.

Pada Minggu (25/10/2020), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi mengatakan pemerintahan Presiden Donald Trump sedang meninjau rencana terbaru untuk lebih banyak bantuan Covid-19. 

"Secara keseluruhan sentimen bullish masih kuat dan dalam, dengan pandangan bahwa lebih banyak stimulus akan datang dan ini benar-benar hanya masalah waktu," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam dasar dan mulia di BMO.

Emas cenderung mendapat keuntungan dari langkah-langkah stimulus yang luas dari bank-bank sentral karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

Namun, keuntungan safe-haven dolar AS membatasi daya tarik emas, ketika indeks dolar naik 0,3 persen terhadap para pesaingnya. Hal ini membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper