Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh, Bursa Asia Menanjak, IHSG Malah Balik ke Zona Merah

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 5.096,45, turun 0,06 persen atau 3,39 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di kisaran 5.083,664 hingga 5.131,51.
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI)  di Jakarta, Jumat (25/9/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (25/9/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik melemah dan berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (21/10/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 5.096,45, turun 0,06 persen atau 3,39 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di kisaran 5.083,664 hingga 5.131,51.

Dari keseluruhan konstituen IHSG, hanya 183 saham berhasil menguat, 218 saham melemah, dan 183 saham lainnya tidak bergerak daripada posisi perdagangan sebelumnya.

Total transaksi di lantai bursa hingga akhir perdagangan mencapai 12,85 miliar saham, dengan nilai Rp9,58 triliun. Adapun investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp316,92 miliar.

Sementara itu, hanya 3 dari 10 indeks sektoral melemah pada akhir perdagangan, didorong oleh sektor finansial yang melemah 0,69 persen.

Di sisi lain, 7 sektor ditutup menguat. Penguatan dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat 1,25 persen dan sektor tambang yang naik 0,77 persen.

Adapun saham perbankan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang terpantau melemah 0,43 persen pada hari ini menjadi saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing. Total net sell saham BBCA mencapai Rp 141,8 miliar.

IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa Asia, yang ditutup menguat menyusul optimisme terhadap pembahasan paket stimulus di Amerika Serikat.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (21/10/2020), indeks S&P/ASX 200 Australia ditutup di zona merah dengan kenaikan 0,1 persen. Tren positifjuga terjadi pada indeks Topix Jepang dan Hang Seng Hong Kong yang masing-masing menghijau 0,74 persen dan 0,9 persen.

Sementara itu. indeks Kospi Korea Selatan terpantau menguat 0,5 persen setelah dibuka di zona merah. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite terkoreksi 0,1 persen

Reli pasar Asia dibangun di atas harapan stimulus membuat investor mempertimbangkan tenggat waktu Pelosi untuk mencapai kesepakatan hari ini dengan spekulasi bahwa pilpres mendatang memberikan banyak rintangan yang harus diatasi.

Namun dengan pembuat kebijakan Federal Reserve yang mendesak lebih banyak dukungan fiskal untuk melengkapi stimulus moneter, banyak pelaku pasar mungkin menghiraukan tenggat waktu tersebut.

"Pasar keuangan terus meperhitungkan faktor stimulus AS yang akan terjadi sebelum pemilu presiden di AS seiring dengan kenaikan tingkat imbal hasil obligasi," ujar Jeffrey Halley, Senior Market Analyst, Asia Pacific di Oanda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper