Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Properti dan Infrastruktur Berlanjut, Penjualan ​Indocement (INTP) Terkerek

Indocement (INTP) mengakui penjualan menjelang akhir tahun mulai menggeliat karena proyek perumahan dan infrastruktur yang sempat tertunda, kembali dilanjutkan.
Pabrik semen milik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Pabrik semen milik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. membukukan penjualan sekitar 11,7 juta ton pada periode sembilan bulan pertama 2020.

Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Prakarsa Antonius Marcos menyampaikan emiten berkode saham INTP tersebut merealisasikan penjualan semen sebesar 1,7 ton di sepanjang September 2020.

“Untuk September, total penjualan semen kami adalah sebesar 1,7 juta ton. Ini merupakan penjualan domestik,” kata Antonius kepada Bisnis pada akhir pekan lalu.

Tambahan penjualan itu membuat penjualan semen INTP menjadi 11,7 juta ton secara year-to-date hingga akhir kuartal III/2020.

Pencapaian tersebut lebih rendah 8,59 persen dibandingkan realisasi penjualan semen pada periode yang sama tahun lalu sebesar 12,8 juta ton.

Adapun, produsen semen Tiga Roda ini telah memangkas pertumbuhan tahun ini menjadi kisaran minus 5 persen - 7 persen dari sebelumnya tumbuh 3 persen - 4 persen karena dampak pandemi virus corona. Pada 2019, INTP membukukan volume penjualan sebesar 18,1 juta ton.

Pada kuartal IV/2020 ini diharapkan penjualan semen kembali terkerek didorong oleh kelanjutan proyek infrastruktur maupun perumahan yang sempat tertunda.

“Pada umumnya [kuartal IV/2020] semua proyek yang berjalan berusaha mencapai target penyelesaian. Semua lini pabrik kami dalam kondisi yang siap untuk memenuhi kebutuhan semen di Q4 tersebut,” imbuh Antonius.

Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), volume konsumsi semen tercatat meningkat pada September secara bulanan. Kenaikan tersebut diasumsikan terdorong oleh pembangunan infrastruktur dan perumahan yang sudah kembali diteruskan.

Namun, ASI menunjukkan permintaan semen dalam negeri masih turun 9 persen yoy pada September 2020 seperti bulan sebelumnya.

“Konsumsi [semen] dalam negeri tidak mungkin bisa positif [hingga akhir 2020], tentu negatif. Ada beberapa unit [pabrik semen] dihentikan produksinya karena stok penuh untuk menyesuaikan dengan permintaan pasar," kata Ketua Umum ASI Widodo Santoso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper