Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bersiap menuju reli tanpa henti selama dua pekan bertuntun setelah mampu memperpanjang reli pada perdagangan hari ini, Rabu (14/10/2020).
Mengutip data Bloomberg, IHSG mampu menguat 0,85 persen ke level 5.176 pada akhir perdagangan Rabu (14/10/2020). Sejak awal bulan ini, IHSG baru sekali ditutup di zona merah yaitu pada 2 Oktober 2020.
Dari sembilan sektor saham di Bursa Efek Indonesia, sebanyak enam sektor ditutup menguat dan satu sektor ditutup melemah.
Indeks saham sektor tambang memimpin penguatan sebesar 3,72 persen. Di sisi lain, indeks saham sektor properti menjadi yang paling anjlok sebesar -5,93 persen.
Saham PT Bank BRIsyariah Tbk. (BRIS) lagi-lagi menempati posisi top gainers dengan penguatan mendekati auto reject atas sebesar 24,89 persen menjadi Rp1.405 per saham.
Berikutnya mengekor saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dengan penguatan 24,84 persen menjadi Rp955 per saham dan saham PT Timah Tbk. (TINS) yang naik 21,09 persen menjadi Rp890 per saham.
Baca Juga
Di sisi lain, saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (GDST) memimpin pelemahan menjadi top losers dengan pelemahan sebesar 6,25 persen menjadi Rp75 per saham.
Begitu pula saham PT Jasnita Telekomindo Tbk. (JAST) terpeleset 6,25 persen menjadi Rp105 per saham
Kepala Riset dan Strategi J.P. Morgan Indonesia Henry Wibowo menyebutkan dalam riset terbarunya bahwa sentimen omnibus law bakal mampu mengangkat IHSG pada masa pandemi.
“Target IHSG kami pada 2020 sebesar 5.250 mungkin akan tercapai lebih cepat daripada perkiraan,” tulis Henry.
Adapun, saham sektor infrastruktur, properti, keuangan, dan komunikasi disebutnya bakal diuntungkan oleh sentimen omnibus law tersebut dengan saham pilihan a.l. JSMR, INTP, PWON, SMRA, BBCA, TLKM, TOWR, dan TBIG.