Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas di pasar spot maupun di bursa berjangka mencetak kenaikan di awal perdagangan hari ini. Sementara itu, indeks dolar terpantau melemah.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot naik tipis 0,09 persen ke posisi US$1.942,23 per troy ounce. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2020 juga naik 0,13 persen ke posisi US$1.950,40 per troy ounce. Indeks dolar terpantau turun 0,07 persen ke posisi 93,2720 pada pukul 07.12 WIB.
Hingga pukul 16.00 WIB, harga emas di pasar spot masih berada di jalur hijau dengan kenaikan 0,28 persen ke posisi US$1,945.99 per troy ounce. Adapun emas berjangka Comex naik 0,34 persen ke level US$1.954,60 per troy ounce.
Laporan Monex Investindo Futures melansir, harga emas naik seiring dengan sikap pelaku pasar menunggu pertemuan The Federal Reserva pekan ini. Para pejabat The Fed akan menggelar pertemuan selama dua hari yang akan menghasilkan keputusan moneter terbaru.
Sikap The Fed ditunggu karena dalam sepekan terakhir harga emas tertekan karena minim stimulus. Prospek emas akan tergantung kecepatan pemulihan perekonomian di beberapa negara.
Pada akhir pekan lalu, harga emas berjangka Comex tersungkur karena aksi ambil untung pelaku pasar. Harga emas kontrak paling aktif untuk pengiriman Desember turun 0,83 persen ke posisi US$1.947,90 per troy ounce.
Dilansir dari Antara, investor mengambil untung sebagai reaksi atas beberapa hari kenaikan nilai emas, yang bergerak naik akibat dampak pandemi Covid-19. Namun, emas tertekan saat indeks harga konsumen AS meningkat 0,4 persen, lebih baik dari perkiraan.
"Ada sedikit kekecewaan dengan ECB, karena ekspektasi bahwa kita akan melihat lebih banyak stimulus," kata Analis Pasar OANDA, Edward Moya seperti dikutip dari Antara, Senin (14/9/2020).
Investor, lanjutnya juga sedang menunggu pertemuan kebijakan Federal Reserve AS pada pekan ini, yakni 15-16 September 2020.
Presiden ECB Christine Lagarde pada Kamis (10/9/2020) menahan diri dari memberi isyarat bahwa bank akan memperluas stimulus. Adapun Senat AS memblokir RUU Partai Republik untuk bantuan baru virus corona.
Harga emas telah melonjak 28 persen tahun ini, didukung oleh stimulus besar-besaran oleh bank-bank sentral global. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Ahli Strategi Pasar RJO Futures, Daniel Pavilonis memprediksi harga emas bisa menyentuh US$2.300 per troy ounce pada akhir tahun karena ketidakpastian seputar pasar saham ekonomi, dan pemilihan AS pada November 2020
Para analis pasar percaya prospek umum untuk emas tetap bullish karena pejabat kesehatan AS Anthony Fauci mengatakan dia yakin kehidupan tidak akan kembali normal di Amerika Serikat hingga akhir 2021.
Harga emas di pasar spot masih berada di jalur hijau dengan kenaikan 0,28 persen ke posisi US$1,945.99 per troy ounce. Adapun emas berjangka Comex naik 0,34 persen ke level US$1.954,60 per troy ounce.
Pukul 13.21 WIB : Harga emas di pasar spot masih berada di jalur hijau dengan kenaikan 0,29 persen ke posisi US$1,946.09 per troy ounce. Adapun emas berjangka Comex naik 0,47 persen ke level US$1.957 per troy ounce. Kenaikan emas terjadi di saat indeks dolar turun 0,13 persen ke posisi 93,1800 pada pukul 13.10 WIB.
Pukul 11.21 WIB : Harga Emas di pasar spot terpantau masih menetak penguatan 0,44 persen ke posisi US$1.949,03 troy ounce.. Emas berjangka Comex kontrak Desember 2020 juga naik 0,49 persen ke level US$1.957,40 per troy ounce. Indeks dolar terpantau turun 0,13 persen ke posisi 93,2110 pada pukul 11.07 WIB.
Pukul 08.45 WIB : Harga emas di pasar spit naik 7,13 poin atau 0,37 persen ke posisi US$1.947,68 per troy ounce. Indeks dolar terpantau turun 0,09 persen ke level 93,2490 pada pukul 08.36 WIB.
Pukul 07.26 WIB : Harga emas di pasar spot naik tipis 0,09 persen ke posisi US$1.942,23 per troy ounce. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2020 juga naik 0,13 persen ke posisi US$1.950,40 per troy ounce. Indeks dolar terpantau turun 0,07 persen ke posisi 93,2720 pada pukul 07.12 WIB.