Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten consumer mencetak penurunan harga saham yang lumayan signifikan hingga akhir sesi pertama perdagangan Selasa (1/9/2020). Laju saham emiten consumer terpapar sentimen negatif dari penurunan daya beli.
Badan Pusat Statistik melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia sepanjang Agustus 2020 mengalami deflasi sebesar 0,05 persen.
Deflasi pada Agustus ini membuat laju IHK sepanjang tahun kalender mengalami inflasi sebesar 0,93 persen (year to date/ytd). Sementara itu, laju IHK tahunannya tercatat berada di posisi inflasi sebesar 1,32 persen (year-on-year/yoy).
Saham-saham di sektor consumer turun 0,28 persen ke posisi 1.927,86 dan menjadi salah satu pemberat indeks harga saham gabungan (IHSG). Adapun indeks juga terkoreksi tipis 0,02 persen ke posisi 5.237,44.
Saham-saham consumer yang melemah terbagi rata, mulai dari produsen rokok hingga consumer goods. Berikut saham-saham yang mencetak penurunan hingga akhir sesi I perdagangan Selasa.
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk turunn 2,95 persen ke 7.400
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.turun 0,98 persen ke 10.125
- PT Unilever Indonesia Tbk. turun 0,30 persen ke posisi 8.200
- PT Kino Indonesia Tbk. turun 0,32 persen ke 3.150
- PT Gudang Garam TBk. turun 0,26 persen ke 47.374
- PT Wismilak Inti Makmur Tbk. turun 2,12 persen ke 370
- PT Bentoe International Investama Tbk. turun 1,64 persen ke 600
- PT Ramayana Lestari Sentosa turun 1,53 persen ke posisi 645.
Sepanjang sesi pertama perdagangan di awal September, perdagangan saham mencapai 5,79 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp4,28 triliun. Secara umum, sebanyak 152 saham menguat, 219 melemah, dan 159 saham stagnan.