Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) terhempas setelah keputusan perusahaan tidak membagikan dividen dari keuntungan tahun buku 2019.
Pada perdagangan Jumat (28/8/2020) sesi I, saham GGRM anjlok 3,61 persen atau 1.875 poin menjadi Rp50.025. Saham merosot drastis pada pukul 11.00 WIB, setelah sempat melaju di zona hijau.
Saham GGRM hari ini bergerak di rentang Rp50.025-Rp52.875. Nilai transaksinya mencapai Rp160,56 miliar. Kapitalisasi pasarnya sejumlah Rp96,25 triliun.
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), para pemegang saham menyetujui penetapan penggunaan laba perseroan untuk tahun buku 2019 seluruhnya dimasukkan dalam akun saldo laba.
“[Saldo laba] akan digunakan untuk menambah modal kerja sehingga perseroan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham perseroan untuk tahun buku 2019,” demikian tertulis dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Jumat (28/8/2020)
Ini merupakan pertama kalinya dalam beberapa tahun belakangan perseroan tidak membagikan dividen.
Padahal, Gudang Garam masuk ke dalam jajaran emiten yang royal membagikan dividen, yakni IDX High Dividend 20. Indeks tersebut yang beranggotakan 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.
Pada 2019 lalu, Gudang Garam membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp5 triliun atau setara dengan 2.600 per saham untuk tahun buku 2018.
Adapun, mengutip riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia, secara berturut-turut DPR Gudang Garam pada 2015-2017 adalah 78 persen, 75 persen, dan 65 persen. Saat itu, laba bersih perseroan mencapai Rp6,44 triliun, Rp6,67 triliun, dan Rp7,75 triliun.
Pada 2019, GGRM berhasil mencetak pertumbuhan laba 39,64 persen menjadi Rp10,88 triliun dari Rp7,79 triliun. Pertumbuhan laba ini disumbang oleh kenaikan pendapatan pada tahun 2019 menjadi Rp110,52 triliun, naik 15,48 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp95,71 triliun.