Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Eropa Menguat, 17 Sektor Bergerak Positif

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 terpantau menguat 0,43 persen atau 1,59 poin ke level 372,44 setelah dibuka di posisi 372,54.
Logo WSE terletak di panel kaca di dekat layar elektronik yang menunjukkan kurva indeks dan data keuangan di Bursa Efek Warsawa di Warsawa./ Bartek Sadowski - Bloomberg
Logo WSE terletak di panel kaca di dekat layar elektronik yang menunjukkan kurva indeks dan data keuangan di Bursa Efek Warsawa di Warsawa./ Bartek Sadowski - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa menguat pada perdagangan Selasa (25/8/2020) setelah Amerika Serikat (AS) dan China mengisyaratkan perkembangan pada kesepakatan perdagangan fase pertama.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 terpantau menguat 0,43 persen atau 1,59 poin ke level 372,44 setelah dibuka di posisi 372,54.

Pada akhir perdagangan Senin (24/8), indeks Stoxx ditutup menguat 1,58 persen atau 5,76 poin ke posisi 370,85.

Sebanyak 17 dari 19 indeks sektoral terpantau menguat. Dipimpin oleh sektor perjalanan dan wisata yang melonjak 2 persen, disusul sektor asuransi yang menguat 0,95 persen.

Di sisi lain, sektor bahan baku melemah 0,2 dan sektor real estat turun tipis 0,01 persen.

Bursa saham mendapat dorongan dari komitmen AS dan China mengenai kesepakatan perdagangan, terlepas dari perbedaan mengenai masalah seperti keamanan teknologi dan Hong Kong.

Kenaikan ini ditopang oleh perkembangan positif terkait pengembangan vaksin untuk virus corona. Moderna Inc melaporkan telah mendekati kesepakatan dengan Uni Eropa untuk membuat 80 juta dosis vaksin virus corona. 

Kabar positif lain juga datang dari Presiden AS Donald Trump yang menyatakan perawatan pasien dengan menggunakan plasma darah dari penderita virus yang sudah sembuh akan dikembangkan lebih lanjut. Sementara itu, Florida melaporkan perlambatan laju penambahan kasus positif virus corona.

Negara bagian Arizona juga mencatat kabar positif dengan ketiadaan pasien yang meninggal selama dua minggu berturut-turut.

"Perkembangan vaksin virus corona mendorong kenaikan selera pasar terhadap risiko-risiko. Meski demikian, luasnya pasar bukan menjadi faktor utama bursa AS mampu mencatatkan rekor kenaikan tertinggi," jelas Senior Market Analyst di OANDA, Edward Moya.

Sementara itu, pelaku pasar juga menanti pidato dari Gubernur The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, terkait kerangka kebijakan moneter yang akan berfokus pada strategi pengendalian inflasi terbaru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper