Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) kembali menunda rencana menjadikan Wika Realty perusahaan terbuka pada tahun ini.
Direktur Keuangan Wijaya Karya Ade Wahyu mengatakan perseroan telah membahas rencana ini dan memutuskan initial public offering (IPO) anak usahanya tersebut baru akan dilaksanakan pada tahun 2021 atau 2023.
Penundaan pelaksanaan IPO ini karena perseroan masih menunggu kelanjutan kebijakan Kementerian Bandan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berencana membentuk subholding BUMN Perhotelan.
“Rencana IPO akan ditunda sampai subholding rampung,” ungkap Ade dalam Public Expose Live 2020, Selasa (25/8/2020).
Ade menjelaskan bahwa Wika Realty akan ditunjuk menjadi induk subholding perhotelan oleh Kementerian BUMN, sehingga perusahaan harus menunggu hingga semua proses rampung.
“Proses ini paling cepat selesai tahun depan atau 2023. Setelah itu baru bisa IPO,” lanjutnya.
Baca Juga
Rencana IPO Wika Realty sebelumnya telah dipaparkan sejak lama namun belum terlaksana. Sebelumnya, Wika Realty berencana mencatatkan sahamnya di bursa pada pertengahan 2019 atau seusai periode pemilihan presiden.
Namun, rencana tersebut kembali diundur menjadi kuartal I/2020, sebelum kemudian kembali tertunda.