Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat Jelang Rilis Data PDB

Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,24 persen atau 12 poin menjadi 5.087. Terpantau 116 saham menguat, 37 saham melemah, dan 136 saham stagnan.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat jelang rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II/2020.

Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,24 persen atau 12 poin menjadi 5.087. Terpantau 116 saham menguat, 37 saham melemah, dan 136 saham stagnan.

Tim Riset MNC Sekuritas mengatakan IHSG pada Selasa (4/8/2020) menguat sebesar 1,4 persen ke 5.075 dan dan pergerakannya tertahan oleh MA5 dan MA20.

Pada perdagangan hari ini, Rabu (5/8/2020), MNC Sekuritas mengatakan pergerakan IHSG masih akan cenderung menguat terlebih dahulu. Namun, apabila IHSG belum mampu menembus level resistance pada 5.162, IHSG akan kembali terkoreksi.

“Selama IHSG belum mampu menembus resistance tersebut, maka IHSG masih rentan terkoreksi 4.809-4.900 atau idealnya ke arah 4.680-4.730 sebagai target koreksi dari wave [c] dari wave 4 pada skenario biru atau wave A pada skenario merah,” demikian kutipan riset tersebut.

Level support IHSG yang ditetapkan MNC Sekuritas hari ini berada di level 4.977 dan 5.030 sementara resistance pada kisaran 5.100, hingga 5.162.

Sementara itu, Bursa Asia dibuka variatif seiring dengan sikap investor yang memantau rencana paket stimulus baru dari Amerika Serikat dan rencana pengkajian ulang kesepakatan dagang antara China dan AS.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (5/8/2020), indeks Topix Jepang dibuka di zona merah setelah melemah 0,5 persen. Koreksi juga terjadi pada indeks S&P/ASX 200 Australia yang turun 0,7 persen pada pembukaan perdagangan.

Di sisi lain, bursa Kospi Korea Selatan dibuka di zona hijau setelah naik 0,6 persen pada pagi ini. Adapun indeks berjangka S&P 500 terpantau turun 0,1 persen hingga pukul 09.39 waktu Tokyo, Jepang.

Pada perdagangan hari ini, perhatian investor tertuju pada pembahasan paket stimulus baru di Amerika Serikat untuk melawan dampak negatif pandemi virus corona dari sisi ekonomi. Saat ini, para politisi dari Partai Demokrat dan Partai Republikan masih terus berupaya mencapai kata sepakat.

Sementara itu, pemerintah China dan AS berencana untuk mengkaji ulang kesepakatan dagang yang dilakukan kedua pihak pada pertengahan Agustus mendatang. Hal tersebut dilakukan ditengah memanasnya hubungan antara kedua negara tersebut.

Di sisi lain, negara bagian California di Amerika Serikat melaporkan penambahan jumlah kasus positif virus corona terkecil sejak Juni lalu. Perlambatan juga terjadi di Florida dan Arizona, sementara negara-negara Eropa seperti Jerman, Polandia, dan Belanda melaporkan kenaikan jumlah kasus positif.

“Secara luas, saat ini harga saham tidak dapat dikatakan murah. Kami merekomendasikan konsolidasi atau pembalikan harga karena saat ini nilainya sudah terlalu tinggi,” jelas Presiden Permanent Portfolio Family of Funds, Michael Cuggino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper