Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk. dan PT Kimia Farma Tbk. berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sepanjang paruh pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham KLBF itu berhasil mencetak pendapatan sebesar Rp11,6 triliun pada semester I/2020. Realisasi itu naik 3,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,17 triliun.
Sejalan dengan itu, KLBF juga berhasil membukukan pertumbuhan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar 10,25 persen menjadi sebesar Rp1,38 triliun.
Pada semester I/2019, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp1,25 triliun.
Di sisi lain, perseroan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan aset menjadi sebesar Rp22,09 triliun per 30 Juni 2020, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2019 sebesar Rp20,26 trilun.
Adapun, kas dan setara kas perseroan melonjak 31,9 persen ke posisi Rp4,01 triliun, dibandingkan dengan per 31 Desember 2019 di posisi Rp3,04 triliun.
Baca Juga
Total liabilitas KLBF naik ke posisi Rp4,91 triliun, yang terdiri atas liabilitas jangka panjang sebesar Rp1,051 triliun dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp3,85 triliun.
Sementara itu, PT Kimia Farma Tbk., berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp48,57 miliar pada semester I/2020.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, realisasi itu naik tipis 1,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp47,75 miliar.
Adapun, pertumbuhan laba itu didukung oleh kenaikan penjualan sebesar 3,6 persen menjadi Rp4,68 triliun dari perolehan sebelumnya pada semester I/2019 sebesar Rp4,52 triliun.
Beban pokok penjualan emiten berkode saham KAEF itu juga naik tipis menjadi sebesar Rp2,89 triliun dibandingkan dengan enam bulan pertama 2019 sebesar Rp2,86 triliun.
Selain itu, beban usaha perseroan juga naik 4 persen dari sebelumnya sebesar Rp1,44 triliun menjadi sebesar Rp1,51 triliun pada semester I/2020.
Di sisi lain, total aset perseroan menyusut menjadi Rp17,51 triliun per 30 Juni 2020 dibandingkan dengan total aset per 31 Desember 2019 sebesar Rp18,35 triliun. Adapun, total kas setara kas perseroan juga turun ke posisi Rp617,29 miliar dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2019 sebesar Rp1,36 triliun.
Sementara itu, total liabilitas anak BUMN itu itu turun menjadi Rp10,58 triliun yang terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp7,05 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp3,52 triliun.