Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba London Sumatra (LSIP) Meroket 778 Persen

LSIP membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik induk sebesar Rp91,98 miliar. Perolehan tersebut naik signifikan 778,51 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp10,47 miliar.
Gedung PT PP London Sumatra Indonesia Tbk di Medan./Bisnis
Gedung PT PP London Sumatra Indonesia Tbk di Medan./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. berhasil membukukan laba bersih hingga 778,51 persen pada semester I/2020 di tengah sentimen pandemi Covid-19.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham LSIP itu membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik induk sebesar Rp91,98 miliar. Perolehan tersebut naik signifikan 778,51 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp10,47 miliar.

Padahal, perseroan membukukan penurunan pendapatan 1,88 persen dari posisi Rp1,59 triliun pada semester I/2019 menjadi Rp1,56 triliun pada semester I/2020.

Akan tetapi LSIP, mencatatkan penurunan beban pokok dari posisi Rp1,41 triliun menjadi Rp1,28 triliun pada Semester I/2020. Anak usaha Grup Salim itu juga mendapatkan tambahan dari pos penghasilan operasi lain Rp28,81 miliar dam penghasilan keuangan Rp24,08 miliar.

Dengan demikian laba bersih per saham yang dapat distribusikan menjadi Rp13 dari posisi Rp2 per saham.

Selain itu, LSIP tercatat memiliki total liabilitas Rp1,80 triliun. Liabilitas jangka pendek menyumbang Rp570 miliar dan jangka panjang Rp1,23 triliun.

Total aset perseroan mencapai Rp10,37 triliun dengan aset lancar Rp2,39 triliun dan aset tidak lancar Rp7,98 triliun.

Sebelumnya, Analis Mirae Asset Sekuritas Andy Wibowo Gunawan mengatakan bahwa harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) pada tahun ini akan berada di kisaran 2.500 ringgit per ton. Angka itu naik 16,3 persen daripada proyeksi sebelumnya.

Hal itu akan didukung oleh tekanan pasokan dari Malaysia dan Indonesia. Sementara itu, dari sisi konsumsi akan naik, terutama dari dalam negeri seiring dengan implementasi B30 yang akan semakin digencarkan oleh pemerintah.

“Oleh karena itu, kami masih overweight terhadap saham sektor CPO. Saham Top Picks kami adalah saham PT PP London Sumatra Indonesia [LSIP],” ujar Andy kepada Bisnis, Senin (20/7/2020).

Andy memberikan target harga saham LSIP ke posisi Rp1.600 per saham seiring dengan gearing ratio perseroan yang akan bertahan di posisi net cash karena estimasi rendahnya tingkat hutang, bahkan potensi tidak ada hutang sama sekali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper